Presiden Xi Jinping Undang Presiden Prabowo Saksikan Parade Militer Peringati 80 Tahun Kemenangan Melawan Agresi Jepang

Presiden Xi Jinping Undang Presiden Prabowo Saksikan Parade Militer Peringati 80 Tahun Kemenangan Melawan Agresi Jepang

Presiden China Xi Jinping mengundang 26 kepala negara dan pemerintahan, termasuk Presiden Prabowo Subianto menghadiri parade militer di Beijing pada 3 September 2025.

Parade militer tersebut bertujuan untuk memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis.

Parade militer disebut akan menampilkan serangkaian persenjataan generasi baru, seperti tank dan pesawat generasi keempat, peralatan nirawak intelijen dan penangkal nirawak, serta rudal canggih termasuk rudal antikapal hipersonik.

Sebagian besar persenjataan itu akan tampil perdana di depan publik. Semua persenjataan yang akan ditampilkan adalah buatan dalam negeri dan sudah aktif digunakan.

Selain itu, parade akan menampilkan berbagai jenis peralatan canggih seperti perlengkapan hipersonik, sistem pertahanan anti-rudal udara dan rudal strategis untuk menunjukkan kemampuan China dalam penangkalan.

Terdapat empat matra yang akan tampil yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Roket (yaitu pasukan yang mengoperasikan rudal).

Selain itu ada juga empat kesatuan pendukung khusus: Pasukan Dirgantara, Pasukan Dunia Maya, Pasukan Dukungan Informasi, Pasukan Dukungan Logistik Gabungan.

"Presiden Xi Jinping mengundang 26 kepala negara dan kepala pemerintahan untuk menghadiri peringatan tersebut, mereka adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, Sekretaris Jenderal Partai Buruh Korea Utara Kim Jong Un, Raja Kamboja Norodom Sihamoni, Presiden Vietnam To Lam, Presiden Laos Thongloun Sisoulith, Presiden Indonesia Prabowo Subianto," kata Asisten Menteri Luar Negeri Hong Lin dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis (28/8).

Tema parade militer, menurut Hong Lin, adalah mengenang sejarah, menghormati para pahlawan yang gugur, menghargai perdamaian, dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

"Rakyat China akan berdiri bersama rakyat di seluruh dunia untuk dengan teguh mempertahankan hasil kemenangan Perang Dunia II, menjaga sistem internasional yang berpusat pada PBB, serta tatanan internasional yang ditegakkan oleh hukum internasional," ungkap Hong Lin.

China juga secara khusus mengundang para sahabat internasional yang pernah berkontribusi dalam Perang Perlawanan Rakyat China Melawan Agresi Jepang beserta keluarga mereka.

Secara keseluruhan, sebanyak 50 orang sahabat internasional dan keluarga mereka dari 14 negara, termasuk Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Kanada, akan hadir dalam perayaan tersebut.