Terkuak! Misteri Mundurnya Presiden FAM Joehari Ayub yang Sejak 11 Agustus Tak Pernah Terlihat

Presiden FAM, Joehari Ayub
Presiden FAM, Joehari Ayub

 Sepakbola Malaysia dikejutkan oleh keputusan mengejutkan Datuk Mohd Joehari Ayub yang secara tiba-tiba mengundurkan diri dari posisi Presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Selasa  26 Agustus 2025

Keputusan ini datang kurang dari enam bulan setelah Joehari terpilih sebagai Presiden FAM periode 2025-2029 dalam kongres pemilihan yang berlangsung Februari lalu.

Sebelum menjadi presiden, Joehari Ayub menjabat sebagai Wakil Presiden FAM. Ia menjadi presiden kedelapan dan sekaligus yang pertama berasal dari Sabah, menggantikan posisi Tan Sri Hamidin.

Dikutip dari New Straits Times, Joehari telah mengajukan surat pengunduran diri pada Jumat 22 Agustus 2025 Masalah kesehatan disebut sebagai faktor utama di balik keputusan mendadaknya itu.

Kabar mundurnya Joehari menjadi sorotan karena sejak 11 Agustus lalu, ia terakhir terlihat di Wisma FAM, Kelana Jaya, saat memimpin rapat Exco FAM. Sejak saat itu, Joehari tidak pernah hadir dalam kegiatan resmi FAM, memicu spekulasi di kalangan pengamat dan internal federasi.

Hingga kini, FAM belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait mundurnya Joehari. Namun, anggota Exco FAM dijadwalkan menggelar rapat hari ini, Rabu 27 Agustus 2025, untuk membahas langkah selanjutnya.

"Sekretariat [FAM] sudah menerima surat pengunduran diri [Joehari Ayub], dan pertemuan Exco akan digelar Rabu untuk membahas masalah ini. Keputusan baru akan bisa diumumkan setelah pertemuan itu," ujar seorang sumber kepada NST.

Berdasarkan anggaran dasar FAM, kongres luar biasa wajib digelar dalam waktu tiga bulan. Semua anggota harus diinformasikan mengenai tempat, tanggal, dan agenda minimal satu bulan sebelum acara.

Sementara itu, Wakil Presiden FAM, Datuk Yusof Mahadi, siap menjabat sebagai presiden interim hingga presiden baru ditunjuk.

Sejarah mencatat, pada 2016, Exco FAM sempat menolak pengunduran diri Presiden Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah, meski akhirnya keputusan mundur tetap diterima.

Kepergian mendadak Joehari Ayub memunculkan pertanyaan besar: apakah isu kesehatan semata yang menjadi alasan, atau ada tekanan internal yang ikut memengaruhi langkahnya? Spekulasi ini tentu menjadi perhatian publik dan pengamat sepak bola Malaysia.