Prabowo Bilang Efisiensi Anggaran Ada dalam UUD: Bukan Hobi Aku Motong Anggaran Kalian!

Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto

 Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan kepada para pemerintah kabupaten agar jangan mengartikan efisiensi anggaran sama dengan pemotongan dana transfer daerah. 

Ia menyatakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat akan dialokasikan lagi ke kabupaten seluruh Indonesia dalam bentuk program seperti revitalisasi sekolah hingga Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam peresmian Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo Tahun 2025, di ICE BSD, Tangerang, Kamis, 28 Agustus 2025.

UMKM binaan BRI jadi pemasok program MBG

UMKM binaan BRI jadi pemasok program MBG

“Efisiensi jangan diartikan potong transfer daerah. Ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Contohnya MBG adanya di desa-desa, MBG ada di kabupaten-kabupaten. Yang kita turunkan ke daerah-daerah itu 1 tahun ini Rp171 triliun, yang akan masuk ke desa-desa tahun depan kita anggarkan Rp335 triliun, itu masuk ke semua desa,” ujar Prabowo.

Prabowo menjelaskan efisiensi berkeadilan seperti menekan APBN ia terapkan sesuai dengan perintah Pasal 33 ayat 4 dalam UUD 1945.

Prabowo pun membacakan isi dari pasal tersebut 'Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional'. 

Prabowo menegaskan bahwa dirinya tak hobi memotong anggaran, melainkan menjalankan perintah undang-undang soal efisiensi berkeadilan.

"Ayat 4 perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan. Berarti gotong royong, berarti koperasi kita besarkan. Efisiensi berkeadilan. Efisiensi perintah undang-undang dasar bukan maunya Prabowo. Jangan kau menteri-menteri, bukan hobi aku motong-motong anggaran kalian, tidak," pungkasnya.

Di sisi lain, Kepala Negara menjelaskan hingga Agustus 2025 ini, jumlah penerima manfaat MBG telah mencapai 23 juta orang yang terdiri dari para pelajar dan ibu hamil. Kemudian, sudah ada lebih dari 6.610 dapur penyedia MBG di berbagai titik Tanah Air, sehingga membuka lapangan pekerja yang luas bagi warga setempat.

“Jadi saudara-saudara, kita maju terus secara real, setiap hari terus meningkat sampai di ujungnya Desember 82,9 juta penerima manfaat. Semua anak-anak Indonesia, termasuk ibu-ibu yang sedang hamil, saya kira ini salah satu program yang sekarang ini dilirik seluruh dunia,” katanya.

Menurutnya, MBG merupakan wujud kehadiran negara bagi anak-anak Indonesia, terutama di desa-desa yang masih banyak warga kurang mampu. Prabowo menegaskan pemerintah bakal sebisa mungkin menjangkau daerah terpencil agar manfaat MBG bisa dirasakan semua anak Indonesia.

MBG di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Ruteng IV disajikan tanpa daging

MBG di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Ruteng IV disajikan tanpa daging

“Mereka akan kita urus, mereka akan kita bela, karena mereka anak Indonesia, tanggung jawab Republik Indonesia. Tidak boleh ada anak Indonesia yang berangkat ke sekolah tidak makan yang baik, minimal dia makan di sekolah makan yang baik,” ucap Prabowo.

“Kemampuan kita baru bisa beri makan satu kali, tapi itu sudah prestasi luar biasa di Republik kita. Sudah ada yang mengajukan, ‘Pak kalau bisa di tempat kami dua kali’. APBN bisa jebol, tapi dari mana itu? Dari efisiensi,” tegasnya.