Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat menyebutkan macan tutul yang lepas dari kandang karantina di Lembang Park and Zoo, Kabupaten Bandung Barat, diduga mengarah ke kawasan hutan Gunung Tangkuban Parahu. Dugaan tersebut didasarkan pada temuan jejak satwa yang ditemukan tim pencari di lapangan.

Taman Safari Indonesia (TSI), salah satu lembaga konservasi hewan, mengungkapkan penanganan macan tutul yang kabur dari Lembang Park and Zoo ke wilayah Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Jabar, harus dilakukansecepatnya dan tidak boleh main-main.

"Ini bukan hal yang mudah dan bukan yang tanpa risiko, sehingga tidak bisa main-main soal ini," kata Anggota Dewan Pengelola TSI John Sumampau.

Kawasan Gunung Tangkuban Parahu sudah cukup banyak penduduk dan menjadi destinasi wisata unggulan Jawa Barat, sehingga berpotensi konflik satwa dengan manusia lagi serta berbahaya bagi anak kecil dan ternak, meski kawasan tersebut sebetulnya bisa cocok sebagai habitat macan tutul.

Bahaya juga bisa meningkat jika macan tutul muda tersebut ternyata mengalami gangguan secara psikologis karena berbagai faktor, termasuk tingkat stres berlebihan.

"Macan tutul adalah hewan yang pandai kamuflase, lima meter itu bisa tidak kelihatan. Umpamanya jika dia secara psikologis terganggu, maunya ingin terlihat ya bisa terlihat lagi, bisa datang lagi ke perkampungan mencari makanan," ucapnya.

Masyarakat, bisa melakukan pengamanan kampung mereka dari ancaman masuknya macan tutul lewat menggalakkan siskamling dengan per kelompok lima orang atau lebih untuk bisa menghalau satwa itu kembali ke hutan.

Berbagai aspek penanganan yang standar perlu menjadi pertimbangan berbagai pihak, karena insiden ini akan menjadi perhatian dunia terkait dengan penanganan satwa dilindungi tersebut.

"Kalau nyawa satwanya hilang, nama kita jelek di dunia, karena dunia akan menyorot kita, dan kalau kita kehilangan nyawa petugas juga tidak lucu. Karena ini tidak bisa main-main," ujarnya. (*)