Berdarah Belanda Depok, Pesepak Bola Miliano Jonathans Resmi Jadi WNI

Kementerian Hukum Republik Indonesia resmi menetapkan Miliano Jonathans sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) pada Rabu (3/9/2025).

Miliano Jonathans merupakan pesepak bola asal Belanda yang lahir pada 5 April 2004. Ia digadang-gadang menjadi anggota Tim Nasional  (Timnas) Indonesia dan tampil di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Dengan ini secara resmi mengukuhkan saudara sebagai warga negara Indonesia Republik Indonesia yang tercantum dalam keputusan presiden yang telah dibacakan," ujar Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/9/2025).

Sebelum menyandang status WNI, pesepakbola yang dijuluki "Pangeran Depok" ini diketahui memiliki garis keturunan Belanda Depok dari sang ayah, Dennis Bernhard Jonathans.

Nama belakang Jonathans yang diambil sang ayah merupakan marga Belanda Depok. Lantas, bagaimana garis keturunan Belanda Depok pada Miliano Jonathans?

Garis keturunan Belanda Depok Miliano Jonathans

Anggota Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC), Willy Jonathans, mengungkapkan garis keturunan Miliano Jonathans sebagai Belanda Depok. Willy mengatakan, darah Belanda Depok milik Miliano Jonathans datang dari kakek buyutnya.

Kakek buyut Miliano Jonathans merupakan orang Depok asli. Namanya Henny Jonathans. Ia menikah dengan perempuan keturunan Belanda, Rika Vanderwerf yang lahir di Garut, Jawa Barat.

Dari pernikahan tersebut, lahir kakek Miliano Jonathans bernama Maximilian Jonathans yang kemudian memiliki anak laki-laki bernama Dennis Jonathans.

Dennis Jonathans adalah nama ayah Miliano Jonathan yang kemudian menikah dan tinggal di Belanda bersama ibu Miliano Jonathan, Trudy Theunissen.

Berbeda dengan kakek buyut Miliano Jonathan yang lahir dan tinggal di Depok, dimulai sejak sang ayah lahir, keluarga Miliano Jonathans sudah bertolak ke Belanda sebagai warga negara tetap.

Namun, Dennis Jonathans tak melupakan kampung halamannya. Sejak dulu, kata Willy, ayah Miliano Jonathans kerap mampir ke Depok, Jawa Barat, untuk mengunjungi sanak saudara yang masih menetap di kota ini.

"Belakangan ini, sekitar dua tahun lalu, keluarganya (Miliano) saja yang ke sini. Ada ayah, ibu, sama dua adiknya," ungkap Willy Jonathans yang juga memiliki hubungan keluarga dengan Miliano Jonathans, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (4/9/2025).

Sementara itu, Miliano Jonathans hanya pernah mampir satu kali ke Depok sejak 16 tahun silam.

"Dia (Miliano) terbentur dengan agenda main bola. Kalau ada jadwal bermain bola, enggak bisa (mampir)," tutur Willy. 

Siapa itu Belanda Depok?

Belanda Depok merupakan sebutan untuk orang asli Depok yang pertama kali mendiami kota di Jawa Barat ini.

Willy menyebutkan, Belanda Depok sesungguhnya terdiri dari pribumi, masyarakat asli Indonesia.

Rumah Belanda Depok

"Sebenarnya (kami) bukan Belanda, tapi asli pribumi. Tuan tanah bernama Cornelis Chastelein, keliling Indonesia dan mengambil orang-orang dari berbagai etnis. Ada dari Bali, Ambon, sampai Manado," jelas di.

Dikutip dari , Kamis (4/9/2025), sekitar 150 budak itu terbagi dalam 12 marga, yaitu Bacas, Isakh, Jacob, Josep, Laurens, Leander, Loen, Samuel, Soedira, Tholense, Zadokh, dan Jonathans, marga Miliano.

Sebelum tutup usia pada 28 Juni 1714, Chastelein meninggalkan wasiat berisi pernyataan bahwa ia memerdekakan semua budaknya dan seluruh tanah Depok menjadi milik budaknya.

Keluarga Willy Jonathans menjadi salah satu orang yang mendapatkan warisan tanah di Depok dari Chastelein.

tahun hidup dalam lingkungan kultur Belanda, para mantan budak Chastelein menganut gaya hidup Belanda.

Mereka bahkan fasih berbahasa Belanda. Sejak itu, muncul julukan "Belanda Depok" yang menggambarkan asal-usul para pribumi menempati tanah di Depok.

Namun, lanjut Willy, sebagian besar Belanda Depok memang pernah "pulang kampung" ke Belanda, termasuk keluarga Miliano Jonathans.

"Dari marga keluarga Belanda Depok itu, semua ada (merantau) ke Belanda," pungkas dia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.