Ini Alasan Pelatih Kiper Persib Tak Pakai Sarung Tangan Saat Melatih

Ada keunikan dari pelatih kiper Persib Bandung Mario Jozic yang baru didatangkan pada awal musim ini.
Mario Jozic punya kebiasaan melatih para penjaga gawangnya tanpa mengenakan glove atau sarung tangan kiper seperti pada umumnya.
Kebiasaan ini sudah ia bawa sejak menukangi beberapa tim di Liga Kroasia.
Walaupun semasa menjadi pemain ia adalah seorang kiper profesional, secara jujur ia tak suka mengenakan pelindung tangan.
Dirinya menyebut jika ia adalah pelatih kiper old school (gaya lama).
“Karena saya adalah pelatih kiper 'old school'. Saya selalu membawa sarung tangan tapi saya jarang memakainya,” kata Mario Jozic.
“Saya adalah pelatih kiper, jadi saya hanya memakainya saat pemanasan dan di laga resmi. Sejujurnya saya tidak terlalu suka memakainya,” candanya.
Mario Jozic adalah pelatih berusia 53 tahun yang menggantikan posisi pelatih kiper Persib sebelumnya Luizinho Passos setelah dirinya hengkang ke Bhayangkara FC.
Jozic lahir di Slavonski Brod, 21 Juni 1972, pernah melatih klub HNK Rijeka, Al-Faisaly FC, dan NK Lokomotiva. Semasa jadi pemain ia pernah memperkuat tim elit Dinamo Zagreb.
Kesan Mario Jozic untuk Asisten I Made Wirawan
Asisten pelatih kiper Persib, I Made Wirawan (kanan).
Dirinya dibantu oleh asisten penjaga gawang di Persib yang merupakan legenda klub I Made Wirawan, perannya juga cukup membantu Jozic membina kiper-kiper Maung Bandung.
Made memberikan gambaran situasi di dalam tim, kualitas kiper dalam negeri, atmosfer dan kultur sepak bola Indonesia utamanya berada di Bandung.
“Made, kalian tahu ketika saya pertama datang ke sini, dia selalu memberi tahu saya bagaimana situasinya di sini. Saya sebelumnya tidak pernah memiliki asisten,” sebut Jozic.
“Jadi bagi saya, dia itu yang pertama. Dia orang yang baik dan kami banyak berbincang, dia banyak membantu saya, memberi gambaran mengenai situasi di sini mengenai penjaga gawang,” bebernya.
I Made Wirawan disebut asisten yang bagus, kelak ia akan menjadi pelatih kiper berkualitas, dengan basic juga yang punya teknik yang baik.
“Jadi saya bisa katakan soal Made, dari yang terdalam, dia orang yang baik dan dia adalah asisten pelatih kiper yang bagus. Bagi saya, saya percaya bahwa Made bisa menjadi pelatih kiper di sini,” ujarnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.