Pakai Ban Bekas Sudah Tipis, Ada Risiko Aquaplaning

Ban mobil, ban bekas, aquaplaning, hydroplaning, kecelakaan, Pakai Ban Bekas Sudah Tipis, Ada Risiko Aquaplaning

Mengemudi saat hujan deras membutuhkan kewaspadaan ekstra, terutama jika kendaraan menggunakan ban bekas dengan kembangan yang sudah menipis.

Salah satu bahaya terbesar adalah hydroplaning atau aquaplaning, yaitu kondisi ketika ban kehilangan cengkeraman karena tidak mampu membuang air dengan efektif.

Akibatnya, mobil bisa melayang di atas permukaan jalan dan sulit dikendalikan, meningkatkan risiko kecelakaan.

Menurut Madok, pemilik MW Wheels, penggunaan ban bekas yang sudah aus masih marak di kalangan pengendara karena alasan ekonomi.

Ia menegaskan bahwa ban dengan alur yang menipis memiliki dampak besar terhadap keselamatan berkendara, terutama di jalanan basah.

"Banyak yang beli ban bekas tanpa cek ketebalannya. Selama masih bisa dipakai, mereka anggap aman, padahal kalau kembangannya sudah tipis, risiko hydroplaning jauh lebih tinggi," kata Madok kepada Kompas.com, Kamis (27/3/2025).

Madok menjelaskan bahwa pola alur pada ban berfungsi untuk mengalirkan air keluar dari permukaan tapak, sehingga ban tetap memiliki kontak optimal dengan aspal.

Jika alur sudah tipis atau bahkan hampir habis, air tidak dapat dibuang dengan baik, membuat ban melayang di atas genangan air.

Ban mobil, ban bekas, aquaplaning, hydroplaning, kecelakaan, Pakai Ban Bekas Sudah Tipis, Ada Risiko Aquaplaning

Ilustrasi ban mobil aus.

"Minimal kedalaman kembangan ban itu 1,6 mm, kalau sudah di bawah itu, kemampuannya dalam membuang air sangat berkurang. Kalau hujan deras dan jalanan basah, mobil bisa kehilangan kendali, apalagi kalau kecepatannya tinggi," ujarnya.

Hydroplaning tidak hanya terjadi pada kecepatan tinggi, tetapi juga bisa muncul saat mobil melaju di atas 60 km/jam, terutama jika jalanan memiliki banyak genangan.

Untuk menghindari risiko ini, Madok menyarankan pengendara untuk memeriksa kondisi ban secara rutin, memastikan tekanan angin sesuai rekomendasi, serta menghindari pengereman mendadak di jalan basah.

"Kalau mobil sudah terasa melayang, jangan panik. Kurangi kecepatan secara perlahan, hindari rem mendadak, dan tetap kendalikan setir dengan lembut agar mobil bisa kembali stabil," kata Madok.