Ini Bahaya Ban Mobil Bekas yang Lama Disimpan

— Ban mobil bekas yang tampak mulus dan belum pernah digunakan bukan jaminan aman untuk dipakai. Banyak pemilik kendaraan tergiur harga murah ban bekas hasil copotan atau stok lama, tanpa menyadari potensi kerusakan yang bisa terjadi karena faktor usia simpan.
"Ban itu ada umur pakainya, bahkan kalau enggak dipakai sekalipun. Kalau sudah disimpan lebih dari lima tahun dari tanggal produksi, biasanya daya cengkeram menurun, karet mulai getas, dan dinding ban lebih rentan retak halus," kata Madok kepada Kompas.com, Sabtu (10/5/2025).
Ia menjelaskan, kondisi penyimpanan sangat berpengaruh terhadap kualitas ban. Ban yang disimpan di tempat lembap, terkena sinar matahari langsung, atau tertumpuk tanpa pelindung, bisa mengalami kerusakan mikro yang tidak langsung terlihat kasatmata.
“Kadang kalau hanya lihat kembangnya masih tebal, orang langsung beli. Padahal strukturnya bisa saja sudah rapuh. Begitu dipasang dan kena tekanan, muncul benjol atau malah pecah,” ujarnya.
Ia menyarankan agar konsumen tidak hanya tergoda harga murah. Membeli ban bekas boleh saja, asal usia produksinya masih wajar dan riwayat penyimpanannya jelas.
“Kalau bisa, cari yang maksimal usianya empat tahun dari kode produksi, dan pastikan disimpan di tempat yang kering, bersih, dan tidak terpapar langsung panas atau zat kimia,” tambahnya.
Madok menambahkan, ban yang sudah mengeras atau mengalami retak halus pada dinding tidak layak digunakan, meski tapaknya masih tampak bagus. Pemakaian ban seperti ini berisiko menyebabkan kehilangan traksi atau bahkan pecah ban di jalan.
“Risikonya nyawa, bukan cuma soal kenyamanan. Jadi mending beli ban bekas yang benar-benar layak, atau tambah sedikit beli baru demi keselamatan,” kata dia.