Kasus Dokter Kandungan di Garut Lecehkan Pasien, Reaksi Diam Tanda Korban Sangat Ketakutan

Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, terus menyita perhatian publik.
Rekaman kamera pengawas (CCTV) dari ruang praktik sang dokter memperlihatkan aksi tidak senonoh sang dokter kandungan yang menyentuh area dada pasien.
Menanggapi hal tersebut, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ menjelaskan, respons diam dari korban pelecehan seksual merupakan hal yang sangat wajar dan bisa dijelaskan secara ilmiah.
“Jika seseorang mengerti bagaimana cara otak bekerja, sebenarnya sangat wajar korban pelecehan itu diam atau tidak melawan, atau terkesan enggak ngapa-ngapain,” jelas Jiemi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/4/2025).
Ia menambahkan, reaksi ini berkaitan erat dengan kerja otak, khususnya bagian yang disebut amigdala, yang berfungsi sebagai pusat pengendali rasa takut dalam tubuh.
“Salah satu mekanismenya adalah ketika saat takut terlalu intens, ada area otak yang bernama amigdala, sebagai pusat dari respon takut, mengeluarkan respon takut yang intens,” kata Jiemi.
“Sama seperti ketika ada harimau yang mau menerkam, mungkin kita enggak sanggup lari saking takutnya, tapi malah diam saja. Begitu juga dengan korban pelecehan yang terdiam,” tutur dia.