Mengenal Talking Stage, Fase Awal PDKT yang Sering Bikin Bingung

Salah satu istilah yang paling banyak dibicarakan adalah talking stage, fase yang sering muncul saat proses PDKT (pendekatan), namun seringkali menimbulkan kebingungan emosional.
Simak penjelasan apa itu talking stage dan tips agar proses pendekatan tidak terjebak di talking stage, dikutip dari laman Women's Health dan Cosmopolitan.
Apa Itu talking stage?
Talking stage adalah tahap awal dalam hubungan romantis di mana dua orang saling berkomunikasi secara intens, tetapi belum memiliki komitmen resmi.
Biasanya terjadi setelah seseorang mulai tertarik pada orang lain dan mulai menjalin obrolan secara konsisten, baik lewat pesan, panggilan, atau pertemuan langsung.
Secara teknis, talking stage adalah bagian dari PDKT, tetapi tidak semua PDKT berakhir sukses melewati fase ini. Banyak orang justru terjebak di dalamnya.
Talking stage vs PDKT tradisional
PDKT pada umumnya memiliki struktur yang lebih jelas, seseorang menunjukkan ketertarikan, melakukan pendekatan, lalu menyatakan perasaan. Jika diterima, hubungan pun dimulai.
Namun dalam talking stage, batas antara "teman biasa" dan "calon pasangan" menjadi kabur. Komunikasi intens tidak selalu berarti niat untuk menjalin hubungan serius.
Risiko dan tantangan dalam talking stage
- Ambiguitas status: Tidak jelas apakah ini hanya obrolan santai atau awal dari hubungan yang lebih serius.
- Kurangnya komunikasi yang jujur: Banyak orang takut menyatakan niat sebenarnya karena khawatir dianggap "terlalu serius" atau "baperan".
- Kecenderungan ghosting: Karena tidak ada komitmen, seseorang bisa saja tiba-tiba berhenti membalas pesan tanpa penjelasan.
- Kelelahan emosional: Terlalu lama berada dalam fase ini bisa menimbulkan overthinking dan rasa tidak aman.
Bagaimana agar PDKT tidak terjebak di talking stage?
1. Tentukan tujuan sejak awal
Jika kamu memang tertarik serius, tak ada salahnya memberi sinyal sejak awal. Ini membantu menyingkirkan pihak yang tidak punya niat jelas.
2. Bangun komunikasi yang terbuka
Jangan ragu membicarakan perasaan dan ekspektasi. Kamu bisa mengatakan, “Aku nyaman ngobrol sama kamu, tapi aku juga ingin tahu kamu mengarah ke mana.”