4 Situasi Ketika Ghosting Tidak Boleh Dilakukan
Ghosting atau menghilang tanpa penjelasan sering dianggap sebagai cara mudah menghindari konflik dalam hubungan. Dalam situasi tertentu, ghosting dapat meninggalkan luka emosional mendalam bagi pihak yang ditinggalkan.
Lantas, apa saja situasi ketika ghosting sebaiknya tidak dilakukan? Simak selengkapnya.
Kapan ghosting sebaiknya jangan dilakukan?
1. Saat kamu berada dalam hubungan serius
Ghosting tak selalu bisa dibenarkan. Ini beberapa situasi ketika ghosting tidak boleh dilakukan.
Menurut psikolog yang mengkhususkan diri dalam hubungan dan perilaku manusia, Dr. Patricia Dixon, ghosting tidak seharusnya dilakukan dalam hubungan yang sudah berjalan lama dan serius.
“Mengabaikan seseorang dalam hubungan yang serius dapat menyebabkan kebingungan, rasa sakit, dan kurangnya penyelesaian,” ujar Dixon, dikutip dari Parade, Kamis (11/6/2025).
Menghilang tanpa penjelasan hanya akan menyisakan tanda tanya besar dan menghambat proses penyembuhan emosi.
2. Dalam hubungan profesional atau bisnis
Ghosting tak selalu bisa dibenarkan. Ini beberapa situasi ketika ghosting tidak boleh dilakukan.
Ghosting tidak hanya terjadi di ranah asmara. Dalam dunia kerja, menghindari komunikasi tanpa penjelasan juga berdampak buruk.
“Ghosting dalam lingkungan profesional dapat dianggap tidak profesional dan tidak sopan,” jelas Dixon.
Komunikasi yang jelas membantu menjaga reputasi kamu dan memastikan transisi yang lancar tanpa membuat orang lain merasa diremehkan atau ditinggalkan.
Keprofesionalan ditunjukkan dari cara seseorang mengakhiri kerja sama, bukan hanya saat memulai.
3. Ketika mantan mencari penjelasan
Ghosting tak selalu bisa dibenarkan. Ini beberapa situasi ketika ghosting tidak boleh dilakukan.
Setelah hubungan berakhir, beberapa orang mungkin masih membutuhkan penjelasan atau penutupan.
Dalam kondisi ini, Dixon mengimbau untuk tidak melakukan ghosting, kamu sebaiknya hadapi dan selesaikan masalah dengan memberi penjelasan.
“Dalam skenario ini, mereka mencari pengertian dan penyelesaian. Menghindari percakapan dapat memperdalam rasa sakit dan perasaan yang belum terselesaikan,” terangnya.
Meski tidak wajib kembali berkomunikasi panjang lebar, memberikan penjelasan singkat secara sopan lebih baik daripada diam seribu bahasa.
4. Menghilang dari teman dekat atau anggota keluarga
Ghosting tak selalu bisa dibenarkan. Ini beberapa situasi ketika ghosting tidak boleh dilakukan.
Menghilang dari orang terdekat, seperti sahabat atau anggota keluarga, bisa berdampak besar pada hubungan jangka panjang.
“Mengabaikan seseorang yang kamu sayangi dapat menyebabkan luka yang bertahan lama dan merusak hubungan yang mungkin bisa diselamatkan,” ujar Dixon.
Sementara itu, psikolog klinis Dr. Stephanie Carinia menambahkan, menghilang secara tiba-tiba dari kerabat terdekat bisa merenggangkan hubungan yang selama ini dibangun.
“Menghindari anggota keluarga, terutama saat krisis seperti sakit atau masalah pribadi, dapat memperburuk kesalahpahaman dan menciptakan keretakan jangka panjang dalam ikatan keluarga,” jelas Carinia.
Jika memang membutuhkan jarak, sampaikan secara jujur dan jelas agar tidak menimbulkan trauma emosional bagi orang terdekat.
