Kenapa Marah Saat Diminta Buang Barang Lama? Ini Penjelasan Psikolog

kesehatan mental, Kehilangan barang, tips psikologi, kebiasaan menyimpan barang, barang lama, barang tidak terpakai, menyimpan barang lama, sulit membuang barang, suka menyimpan barang lama, Kenapa Marah Saat Diminta Buang Barang Lama? Ini Penjelasan Psikolog

Suka menyimpan barang lama atau barang yang sudah tidak terpakai? Bagaimana perasaanmu jika diminta untuk menjual, membuang, atau memberikan barang tersebut ke orang lain? 

Jika respons pertamamu adalah penolakan, atau bahkan sampai merasa stres, cemas, dan marah, sebaiknya ketahuilah alasannya. 

Mengapa merasa marah saat diminta buang barang lama?

Punya ikatan emosional dengan barang lama

kesehatan mental, Kehilangan barang, tips psikologi, kebiasaan menyimpan barang, barang lama, barang tidak terpakai, menyimpan barang lama, sulit membuang barang, suka menyimpan barang lama, Kenapa Marah Saat Diminta Buang Barang Lama? Ini Penjelasan Psikolog

Pernah merasa marah atau cemas saat diminta membuang barang lama? Ternyata ada penjelasan ilmiahnya dari psikolog. Simak selengkapnya.

Menurut psikolog klinis yang berpraktik di Personal Growth, Shierlen Octavia, M.Psi., emosi yang muncul ketika seseorang disuruh menjual atau membuang barang yang sudah lama disimpan berkaitan dengan perasaan yang melekat pada barang tersebut.

"Ketika sudah attached dengan sesuatu, kita punya perasaan memiliki, atau perasaan bahwa ini adalah hal yang penting dalam hidup kita," tutur Shierlen saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/8/2025).

Ketika barang tersebut diambil, sudah pasti seseorang bakal merasa cemas atau emosi serupa lainnya.

Ia bukan hanya kehilangan benda itu sendiri, tapi juga fungsi dari benda tersebut dan nilai atau perasaan yang melekat pada benda tersebut.

Kehilangan fungsi dan nilai barang

kesehatan mental, Kehilangan barang, tips psikologi, kebiasaan menyimpan barang, barang lama, barang tidak terpakai, menyimpan barang lama, sulit membuang barang, suka menyimpan barang lama, Kenapa Marah Saat Diminta Buang Barang Lama? Ini Penjelasan Psikolog

Pernah merasa marah atau cemas saat diminta membuang barang lama? Ternyata ada penjelasan ilmiahnya dari psikolog. Simak selengkapnya.

Untuk kehilangan fungsi, misalnya, benda yang sudah lama disimpan itu dulunya sangat membantu dalam memudahkan kegiatan sehari-hari.

Misalnya laptop yang dulu dipakai semasih berjuang mengerjakan skripsi atau blazer yang dulu dipakai saat pertama kali bekerja, tapi kini sudah sempit.

Untuk nilai dan perasaan yang melekat, bisa saja barang tersebut sangat berharga karena merupakan pemberian dari seseorang, dan kehidupan yang dijalani kala itu saat menerima barang tersebut, sangat bahagia.

Misalnya gitar hadiah orangtua yang dulu sering dipakai ketika masih nge-band. 

"Nilai, kenangan, dan rasa aman yang juga melekat sama barang itu, hilang. Kita pasti cemas dong, karena ada bagian dari diri kita yang hilang," tutur Shierlen.

Tidak semua orang dengan perilaku tersebut bisa memproses atau "melepaskan" perasaan-perasaan tersebut saat menjual atau membuang barang-barang yang telah ditimbun cukup lama.

Sebab, secara biologis, otak lebih kuat dalam merespons hal-hal yang bersifat emosional.

"Makanya kalau barangnya ada nilainya, ada kenangannya, itu kemungkinan bisa sampai kebawa (emosional) karena fungsi-fungsi otak yang berperan dalam emosi, seperti amigdala dan hipotalamus, itu lebih mudah aktif ketika ada masalah emosi yang terlibat," jelas Shierlen.

Kesulitan membuang barang lama

kesehatan mental, Kehilangan barang, tips psikologi, kebiasaan menyimpan barang, barang lama, barang tidak terpakai, menyimpan barang lama, sulit membuang barang, suka menyimpan barang lama, Kenapa Marah Saat Diminta Buang Barang Lama? Ini Penjelasan Psikolog

Pernah merasa marah atau cemas saat diminta membuang barang lama? Ternyata ada penjelasan ilmiahnya dari psikolog. Simak selengkapnya.

Terkait alasan mengapa seseorang kesulitan membuang atau menjual barang lama, Shierlen mengatakan, biasanya ini karena kualitas barang masih bagus, merasa ada ikatan emosional dengan barang tersebut, dan bentuk mitigasi. 

Adapun bentuk mitigasi yang dimaksud adalah sebagai cadangan jikalau barang lainnya rusak.

"Misalnya nanti kalau barang yang kita punya sekarang rusak, kita masih punya cadangan. Jadi kalau diperlukan itu ada. Jadi ada rasa aman bahwa kita masih menyimpan barang itu," jelas Shierlen.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!