MV3-EV Pandu Pindad Diperkenalkan ke Publik, Ini Catatan Pengamat

PT Pindad (Persero) resmi memperkenalkan kendaraan taktis listrik pertamanya, MV3-EV Pandu alias Pandu TEV, dalam ajang Indo Defence Expo & Forum 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2025).
Peluncuran ini diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, yang langsung menarik perhatian publik, termasuk kalangan ilmuwan dan pengamat.
Larasmoyo Nugroho, pengamat Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) menilai lahirnya kendaraan taktis listrik tersebut memang mencerminkan ambisi Indonesia berinovasi dalam teknologi pertahanan.
MV3-EV Pandu
Tapi, baginya upaya itu perlu ditopang sistem penunjang agar benar-benar bermanfaat dan bernilai ekonomis.
“Ini adalah langkah maju bagi industri pertahanan dalam negeri, tetapi sejumlah aspek krusial masih perlu dibenahi agar Pandu tidak hanya menjadi simbol, melainkan alat operasional yang andal,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6/2025).
Laras menyampaikan bahwa spesifikasi teknis Pandu, seperti kapasitas baterai, jangkauan operasional, serta daya tahan di medan tempur, perlu dipublikasikan secara transparan.
Hal tersebut penting untuk memastikan kesiapan kendaraan tersebut dalam mendukung operasi militer.
“Informasi teknis yang jelas akan membantu meningkatkan kepercayaan publik, sekaligus menjadi acuan bagi TNI dalam pemanfaatan kendaraan ini secara optimal,” ujarnya.
Produk terbaru PT Pindad, kendaraan taktis listrik MV3-EV Pandu
MITI juga mengingatkan pentingnya mengurangi ketergantungan pada komponen impor, terutama di sektor baterai dan perangkat elektronik.
Meskipun Indonesia memiliki cadangan nikel yang melimpah, pengembangan teknologi baterai yang kompetitif masih menghadapi tantangan.
“Bila kita masih bergantung pada teknologi luar, maka cita-cita kemandirian industri pertahanan sulit tercapai,” kata Laras.
Lebih lanjut, keberhasilan Pandu juga sangat bergantung pada ketersediaan infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya dan fasilitas perawatan yang mampu beroperasi di berbagai kondisi geografis Indonesia.
Kendaraan taktis (rantis) listrik MV3 EV buatan PT Pindad bernama Pandu.
“Fokus pengembangan kendaraan listrik harus disesuaikan dengan kebutuhan TNI, termasuk dalam skenario operasi di medan ekstrem seperti hutan, pegunungan, atau kepulauan. Teknologi pengisian daya portabel dan multi sumber bisa menjadi solusi yang relevan,” ujarnya menambahkan.
MITI juga mendorong agar uji coba kendaraan dilakukan di berbagai jenis medan guna mengukur ketahanan dan fleksibilitas operasional.
Selain itu, perlu ditetapkan segmentasi pasar yang jelas, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.