Alasan Pindad Pilih Baterai Berbasis Nikel untuk MV3-EV Pandu

Pindad, MV3-EV Pandu, Pandu TEF, kendaraan listrik, mobil listrik, otomotif, baterai mobil, Alasan Pindad Pilih Baterai Berbasis Nikel untuk MV3-EV Pandu

PT Pindad (Persero) telah memperkenalkan kendaraan taktis listrik pertamanya, MV3-EV Pandu atau Pandu TEF, dalam ajang Indo Defence Expo & Forum 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Kendaraan ini merupakan hasil pengembangan dari platform MV3 berbasis Internal Combustion Engine (ICE) yang telah digunakan sebelumnya, dan mulai dikembangkan ulang sejak 2022 menjadi kendaraan full listrik berbasis baterai.

“Ini versi terbaru dari MV3 yang mulai dikembangkan sejak 2022. Dari platform itu kami memulai dengan stretch design, pemilihan baterai, motor, dan sebagainya,” kata Manager Rekayasa Mutu PT Pindad, Keysha Wellviestu Zakri kepada Kompas.com belum lama ini.

Pindad, MV3-EV Pandu, Pandu TEF, kendaraan listrik, mobil listrik, otomotif, baterai mobil, Alasan Pindad Pilih Baterai Berbasis Nikel untuk MV3-EV Pandu

Produk terbaru PT Pindad, kendaraan taktis listrik MV3-EV Pandu

Keysha bercerita bahwa salah satu tantangan terbesar pengembangan MV3-EV Pandu terletak pada aspek elektrikal dan pemilihan sistem baterai. Hal tersebut mengingat teknologi dan ketersediaan komponen kendaraan listrik di Indonesia masih terbatas.

Untuk menjawab kebutuhan mobilitas tinggi dan ketahanan di medan ekstrem, Pindad memilih menggunakan baterai NMC (Nickel Manganese Cobalt) dibanding LFP (Lithium Iron Phosphate) yang lebih umum digunakan pada mobil listrik penumpang saat ini.

“Kesulitan pengembangannya pada aspek baterai dan sistem elektrikal karena berbeda sekali dengan kendaraan ICE yang sebelumnya kita kembangkan,” kata dia.

“Kami memilih NMC karena mengejar performa. Baterai ini ringan, tangguh, serta cocok untuk kebutuhan militer. Dengan bobot kendaraan yang hampir tiga ton (tepatnya 2,7 ton), NMC sangat ideal,” lanjut Keysha.

Pindad, MV3-EV Pandu, Pandu TEF, kendaraan listrik, mobil listrik, otomotif, baterai mobil, Alasan Pindad Pilih Baterai Berbasis Nikel untuk MV3-EV Pandu

EV Pandu

Secara teknis, baterai NMC memiliki kepadatan energi lebih tinggi dibandingkan LFP. Hal ini memungkinkan daya besar disuplai tanpa menambah bobot secara signifikan, yang sangat penting bagi kendaraan militer agar tetap lincah dan andal.

“Kami sudah kalkulasikan dan uji. Dengan mempertimbangkan berat kendaraan, NMC memberikan kombinasi paling seimbang antara daya tahan, efisiensi, dan kapasitas,” kata Keysha.

Selain mempertimbangkan aspek teknis, keputusan memilih baterai berbasis nikel juga selaras dengan upaya atas pemerintah dalam mendorong pemanfaatan sumber daya nikel nasional sebagai komoditas strategis untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dalam negeri.

Di samping itu, aspek desain juga menjadi perhatian dalam pengembangan MV3-EV Pandu. Di mana kendaraan tetap mempertahankan karakter militer yang maskulin namun diberi sentuhan modern.

Perubahan desain grill jadi salah satu pembeda visual utama antara versi listrik dan versi ICE.

"Kita juga memikirkan bagaimana mobil tetap tangguh, masuklin, tapi juga ada memiliki sisi premiumnya. Maka ada sejumlah teknologi atau fitur yang menunjang hal tersebut di bagian interior," kata dia.

Seluruh proses pengembangan ini, ucap Keysha, dilakukan secara in-house oleh Pindad di Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan lembar spesifikasi, MV3-EV Pandu merupakan kendaraan yang memiliki berat kosong 2,7 ton dengan ditenagai motor listrik berkekuatan 160 HP (125 kW), dengan kecepatan maksimum 100 km/jam.

Baterainya memiliki kapasitas 67–100 kWh dan daya 350–400 Volt, yang memungkinkan jangkauan hingga 400 kilometer dalam satu kali pengisian penuh.

Baterai ini juga sudah mengantongi sertifikasi tahan air IP67, memperkuat daya tahan dalam operasional medan ekstrem.

Dimensi kendaraan mencakup panjang 4.760 mm, lebar 2.200 mm, tinggi 1.950 mm, serta ground clearance 220 mm. MV3-EV Pandu juga dibekali suspensi independen di bagian depan dan belakang.