Impresi Perdana Naik MV3-EV Pandu, Mobil Listrik Taktis Pertama Buatan Indonesia

PT Pindad (Persero) resmi memperkenalkan kendaraan taktis listrik pertamanya, MV3-EV Pandu alias Pandu TEV, dalam ajang Indo Defence Expo & Forum 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Kendaraan ini merupakan hasil pengembangan dari platform MV3, yang lebih dulu dikenal publik sebagai Maung. Bedanya, kini sepenuhnya bertenaga listrik dan dibangun dengan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan militer.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Prima Kharisma, menjelaskan seluruh proses pengembangan kendaraan dilakukan oleh anak bangsa, mulai dari desain bodi, struktur rangka, hingga pemilihan sistem motor listrik dan baterai.
"Kami memulai dengan stretch design, platform, pemilihan baterai, motor, dan sebagainya," kata dia kepada Kompas.com di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (14/6/2025).
Dalam kesempatan yang sama, redaksi mendapat kesempatan menjajal ketangguhan Pandu TEV di area terbatas dengan didampingi pihak Pindad. Berikut ulasannya;
1. Desain
Secara tampilan, Pandu TEV tetap mempertahankan DNA kendaraan taktis Pindad. Bentuk bodi mengotak khas kendaraan militer masih dipertahankan, namun dengan sentuhan pembaruan di sektor pencahayaan dan detail bodi.
Lampu depan sudah mengusung teknologi LED dengan desain baru. Gril depan tertutup, menegaskan identitasnya sebagai kendaraan listrik. Karena unit yang diuji merupakan prototipe untuk kebutuhan militer, beberapa elemen tampak taktis.
Masuk ke dalam kabin, nuansa taktis langsung berganti menjadi lebih premium. Interior Pandu TEF terasa modern, berbeda jauh dari kesan garang di bagian eksterior.
EV Pandu
Panel instrumen sudah digital sepenuhnya, termasuk head unit lebar yang menjadi pusat akses berbagai fitur infotainment dan navigasi.
Pengemudi disambut setir palang tiga dengan tombol multifungsi serta layar digital yang menampilkan informasi tentang motor listrik, sisa daya baterai, hingga status sistem regeneratif.
Kesan mewah juga terlihat di area penumpang belakang. Layaknya SUV premium, jok baris kedua menggunakan konfigurasi captain seat dengan konsol tengah besar dan layar monitor yang terpasang di belakang headrest depan.
Menegaskan meskipun ditujukan untuk kebutuhan militer, Pindad tetap memperhatikan aspek kenyamanan dan ergonomi.
Dimensi kendaraan ini mencakup panjang 4.760 mm, lebar 2.200 mm, tinggi 1.950 mm, dan ground clearance 220 mm.
MV3-EV Pandu
2. Fitur
Informasi teknis lengkap terkait fitur masih terbatas, karena kendaraan ini belum dalam tahap produksi massal.
Namun, dari hasil pengamatan langsung, Pandu TEV dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan dan fungsionalitas tinggi.
Di sisi pengemudi, dashboard menampilkan desain modern yang disematkan layar sentuh besar sebagai pusat infotainment.
Layar ini tampaknya sudah mendukung konektivitas, pengaturan media, navigasi, hingga tampilan kamera belakang, semua bisa diakses lewat antarmuka utama. Sistem AC digital juga memperkuat kenyamanan kabin.
MV3-EV Pandu
Panel instrumen digital sepenuhnya menyajikan informasi penting seperti kecepatan, kapasitas baterai, dan status kendaraan. Di setir, terdapat tombol untuk pengatur cruise control, serta audio.
Di baris kedua, dua captain seat hadir dengan pengaturan elektrik serta fitur pemanas dan pendingin. Konsol tengah menyimpan kulkas mini dengan kontrol suhu berbasis touchscreen.
Tambahan berupa dua monitor di belakang sandaran kursi depan memberikan opsi hiburan bagi penumpang belakang, ditambah satu slot wireless charging di konsol tengah. Fitur-fitur ini tidak lazim ditemukan di kendaraan militer konvensional.
Produk terbaru PT Pindad, kendaraan taktis listrik MV3-EV Pandu
3. Dapur Pacu
Pandu TEF mengandalkan sistem penggerak elektrik bertenaga 160 HP atau sekitar 125 kW. Tenaga tersebut cukup untuk menggerakkan kendaraan berbobot besar ini hingga kecepatan maksimum 100 km per jam, angka yang cukup impresif untuk kelas kendaraan militer berbasis listrik.
Sumber dayanya berasal dari baterai berteknologi NCM (Nickel Manganese Cobalt) dengan tegangan 292 Volt dan kapasitas sebesar 150.000 mAh. Dengannya, mobil diklaim mampu menempuh jarak hingga 400 kilometer dalam sekali pengisian penuh.
Penggunaan tenaga listrik tentu memberikan keunggulan lain, seperti pengoperasian senyap yang sangat berguna dalam misi taktis.
Selain itu, sistem kelistrikan juga memungkinkan integrasi dengan berbagai peralatan militer canggih tanpa ketergantungan pada bahan bakar fosil.
MV3-EV Pandu
4. Impresi
Meskipun Pandu TEV adalah kendaraan taktis militer, kesan pertama redaksi saat duduk di baris kedua justru sebaliknya, nyaman dan tenang.
Ruang kaki dan kepala terasa sangat lega untuk ukuran kendaraan militer. Hal yang paling mencolok adalah kenyamanan suspensinya.
Saat melintasi jalur gravel, suspensi mampu meredam guncangan dengan sangat baik. Tidak terasa hentakan keras atau getaran berlebihan yang biasa ditemukan pada kendaraan 4x4 berbasis sasis tangga.
Kabin tetap stabil, dan yang mengejutkan, nyaris tidak ada noise yang mengganggu. Suaranya hening, khas kendaraan listrik, dan sangat membantu meningkatkan kenyamanan selama perjalanan.
Kenyamanan ini menjadi nilai tambah tersendiri, apalagi mengingat kendaraan ini dirancang untuk mobilitas tinggi dalam misi taktis.
Dengan sistem penggerak 4x4 aktif, kendaraan tetap sanggup menjelajah medan berat tanpa mengorbankan kenyamanan penumpangnya. Hanya saja akses penumpang untuk masuk ke kabin masih cukup sulit karena tidak ada tangga bantuan selayaknya SUV perkotaan.
MV3-EV Pandu
5. Kesimpulan
Pandu TEV merupakan langkah awal penting dalam pengembangan kendaraan militer berbasis listrik di Indonesia. Pindad berhasil menghadirkan kendaraan taktis yang tak hanya fungsional, tetapi juga memperhatikan aspek kenyamanan dan teknologi modern.
Dari desain eksterior yang tetap mengusung karakter militer, interior yang terasa seperti mobil premium, hingga sistem penggerak listrik dengan jangkauan mumpuni, menunjukkan bahwa perseroan serius memasuki era elektrifikasi.
Namun sebagai kendaraan prototipe, berbagai aspek teknis masih memerlukan pengujian lebih dalam. Pengalaman di medan sesungguhnya akan menjadi tolok ukur utama apakah Pandu TEV benar-benar siap menjawab kebutuhan mobilitas militer masa depan.