Kenapa Ngecas HP saat Mati Total Sebaiknya Dihindari? Ini Penjelasannya!

Ilustrasi port charger HP
Ilustrasi port charger HP

Kamu mungkin pernah ngalamin: lagi seru-serunya pakai HP, eh tiba-tiba mati karena kehabisan baterai. Lalu buru-buru colokin charger sambil nunggu HP “bangun” kembali. Tapi tahukah kamu, kebiasaan menunggu HP benar-benar mati total sebelum diisi daya sebenarnya kurang baik? Meski kelihatannya sepele, hal ini bisa berdampak jangka panjang terhadap baterai dan performa perangkat kamu, lho!

Yuk, kita bahas kenapa sebaiknya kamu menghindari ngecas HP saat baterainya sudah benar-benar habis dan mati total.

1. Stres Ekstra untuk Baterai

Baterai lithium-ion yang digunakan pada sebagian besar HP modern sebenarnya tidak dirancang untuk dibiarkan benar-benar habis hingga 0%. Saat kapasitasnya turun ke titik terendah, sel baterai akan mengalami tekanan yang disebut sebagai deep discharge. Ini bisa mempercepat degradasi dan memperpendek umur baterai secara keseluruhan.

2. Sulit Dihidupkan Kembali

Saat baterai benar-benar kosong, HP kadang tidak langsung merespons meskipun sudah disambungkan ke charger. Butuh waktu beberapa menit hingga baterai mengisi cukup daya agar sistem bisa hidup kembali. Dalam beberapa kasus, bahkan butuh kombinasi reset tertentu agar bisa menyala, dan ini bisa bikin pengguna panik karena mengira HP-nya rusak.

3. Risiko Kerusakan pada Komponen Internal

Halaman Selanjutnya
Ketika HP mati total lalu langsung dicolok ke sumber listrik, sistem akan langsung menarik daya besar untuk mengisi baterai dari nol. Arus besar ini bisa menimbulkan lonjakan yang berisiko merusak komponen elektronik dalam jangka panjang, terutama kalau kamu menggunakan charger yang tidak resmi atau tidak sesuai standar.
img_title