4 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Sarapan dan Alternatifnya

Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat sarapan. Makanan tersebut umumnya memiliki kadar gula tinggi, tapi rendah protein sehingga bisa membuatmu cepat lapar.
"Makanan ini tinggi gula rafinasi dan rendah serat, yang menyebabkan lonjakan cepat dalam kadar gula darah dan insulin, yang diikuti dengan penurunan. Hal ini dapat membuat Anda merasa lesu dan mudah tersinggung," kata ahli gizi teregistrasi dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Caroline Susie, dilansir dari Real Simple, Sabtu (5/4/2025).
Makanan yang sebaiknya dihindari saat sarapan
1. Yogurt berperisa
Yogurt memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Dikutip dari Cleveland Clinic, yogurt mengandung protein, kalsium yang baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi, serta probiotik yang membantu meningkatkan kesehatan pencernaan.
Jika ingin makan yogurt berperisa sesekali, pilihlah yang mengandung kurang dari 120 kalori per wadah dan tidak lebih dari 12-13 gram gula. Pengidap diabetes juga sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum membelinya.
2. Smoothies atau jus kemasan

Smoothies dan jus kemasan bisa jadi menu sarapan yang praktis dan cepat, apalagi ketika sibuk. Namun, smoothies dan jus kemasan dinilai bukan menu sarapan ideal karena kurangnya serat.
"Banyak smoothie dan jus yang sudah jadi mengandung sedikit serat dan tinggi gula, yang menyebabkan energi cepat habis. Meskipun terbuat dari buah, minum jus tanpa serat tidak memberikan manfaat yang sama seperti buah utuh," jelas Susie.
Sebisa mungkin, buatlah smoothie dan jus sendiri di rumah. Selain buah, kamu bisa menambahkan sayur-sayuran hijau, mentega kacang, atau flaxseeds.
3. Donat
Sebab, menu sarapan yang berpemanis gula biasanya rendah protein dan serat. Keduanya membantu membuat tubuh kenyang dalam beberapa jam ke depan.
4. Daging olahan
Daging olahan juga sebaiknya dihindari ketika sarapan. Dilansir dari Healthline, daging olahan meliputi sosis, hot dog, salami, ham, daging bacon, corned beef, smoked meat, dan beef jerky.
Mengonsumsi daging olahan sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, antara lain tekanan darah tinggi, penyakit jantung, serta kanker usus dan lambung.
Adapun daging olahan mengandung berbagai senyawa kimia yang tidak ada dalam daging segar. Banyak dari senyawa ini yang tak baik bagi kesehatan.