Top 7+ Kebiasaan Makan yang Perlu Dihindari Saat Suhu Udara Meningkat

Cuaca panas bikin tubuh mudah gerah dan cepat lelah. Makanan justru bisa memperparah rasa tidak nyaman itu.
Lewat artikel ini, kenali tujuh kebiasaan makan yang perlu dihindari. Tujuannya agar tubuh tetap segar selama musim kemarau, dilansir dari laman bbcgoodfood dan health.ucdavis.edu.
1. Makanan Tinggi Lemak dan Minyak
Saat cuaca panas, tubuh bekerja ekstra untuk menjaga suhu tetap stabil. Mengonsumsi makanan tinggi lemak seperti gorengan, daging berlemak, atau saus krim justru membuat proses pencernaan berlangsung lebih lama dan berat.
Proses ini menghasilkan panas tubuh tambahan yang dikenal sebagai efek termogenesis. Akibatnya, tubuh jadi makin gerah dan mudah lelah, terutama bila dikonsumsi saat siang hari.
Mengganti menu berat ini dengan makanan ringan dan segar seperti sup bening, salad, atau tumisan tanpa minyak bisa membantu tubuh tetap nyaman di tengah suhu yang meningkat.
2. Minuman Berkafein
Teh dan kopi memang sering jadi pilihan penyegar saat cuaca panas. Tapi kandungan kafein di dalamnya bersifat diuretik, yaitu memicu pengeluaran cairan tubuh melalui urine.
Jika dikonsumsi berlebihan, efek ini bisa menyebabkan dehidrasi, terutama jika tidak diimbangi dengan air putih yang cukup. Saat tubuh kehilangan cairan, suhu tubuh pun lebih sulit dikendalikan.
Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi air putih, air kelapa, atau infused water yang membantu menjaga cairan tubuh tetap seimbang tanpa memicu kehilangan elektrolit.
3. Jus Manis Berlebihan
Minuman jenis ini sering mengandung ‘free sugars’ atau gula tambahan yang bisa mempercepat dehidrasi dan mengacaukan keseimbangan energi tubuh. Gula berlebih juga meningkatkan beban metabolisme dan membuat tubuh terasa lebih panas.
Apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah besar saat cuaca sedang terik. Pilihan lebih baik adalah mengonsumsi buah utuh yang kaya air seperti semangka atau mentimun.
Jika ingin membuat jus, gunakan buah segar tanpa tambahan gula, lalu konsumsi dalam porsi wajar, maksimal satu gelas kecil per hari.
4. Minum Hanya Saat Haus
Banyak orang mengandalkan rasa haus sebagai tanda tubuh butuh air. Padahal, rasa haus muncul saat tubuh sudah mulai mengalami dehidrasi ringan.
Di cuaca panas, tubuh terus kehilangan cairan melalui keringat dan pernapasan, bahkan saat duduk diam. Itulah sebabnya minum hanya saat haus sering tidak cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi optimal.
Setiap orang memiliki kebutuhan cairan berbeda tergantung usia, aktivitas, dan kondisi cuaca. Untuk mencegah dehidrasi, biasakan minum air sedikit demi sedikit sepanjang hari, meski tidak merasa haus.
5. Makanan Pedas Berlebihan
Makanan pedas seperti sambal atau masakan berbumbu cabai memang menggoda selera. Tapi saat cuaca panas, makanan ini bisa memperparah rasa gerah.
Hindari juga menyantap makanan pedas saat perut kosong atau menjelang tidur karena bisa memicu ketidaknyamanan seperti panas dalam dan gangguan pencernaan.
6. Makan dalam Porsi Besar
Di cuaca panas, tubuh secara alami mengurangi nafsu makan untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Namun, kebiasaan makan dalam porsi besar tetap dilakukan sebagian orang, terutama saat makan siang atau acara keluarga.
Sayangnya, porsi besar membuat proses pencernaan jadi lebih berat dan menghasilkan lebih banyak panas dalam tubuh. Hal ini bisa memicu kantuk, perut begah, dan rasa tidak nyaman sepanjang hari.
Sebaiknya, bagi porsi makan menjadi lebih kecil tapi sering, dengan menu yang ringan dan tidak berlemak. Misalnya salad dingin, sup sayur bening, atau protein nabati yang mudah dicerna.
7. Penyimpanan Makanan yang Tidak Tepat
Makanan berbasis telur, daging, atau produk susu sangat rentan terkontaminasi jika tidak segera disimpan dalam suhu yang tepat. Misalnya, makanan yang dibiarkan di meja selama lebih dari dua jam bisa menimbulkan risiko keracunan.
Gunakan pendingin atau kotak makanan berlapis es saat membawa bekal. Untuk sajian rumahan, simpan makanan sisa dalam kulkas setelah selesai makan.
Tutup rapat makanan agar tidak terpapar udara, serangga, atau debu. Kebiasaan ini penting untuk menjaga kualitas makanan tetap aman dikonsumsi selama musim panas.