Kebiasaan Makan yang Bisa Membantu Memperlambat Penuaan Setelah Usia 50 Tahun

Bertambah tua merupakan fase kehidupan yang tidak bisa dihindari. Namun, kamu bisa memperlambat dampak negatifnya lewat kebiasaan makan sehat, terutama setelah memasuki usia 50 tahun.
Di usia ini, tubuh mulai lebih rentan terhadap berbagai penyakit seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan demensia.
"Setelah usia 50 tahun, lebih penting untuk makan dengan baik untuk mendapatkan nutrisi yang memadai. Makan sehat berarti fokus pada kelompok makanan utama - buah-buahan, sayuran, protein, susu, dan biji-bijian," bunyi keterangan dari laman National Council on Aging, Amerika Serikat, Selasa (29/7/2025).
Yuk ubah pola makanmu agar bisa tetap sehat dan bugar seiring bertambahnya usia. Simak penjelasannya, dilansir dari Eat This lewat , Selasa (28/5/2024), dan sumber lainnya.
Kebiasaan makan untuk memperlambat penuaan
1. Perbanyak konsumsi serat
Ingin tetap sehat dan awet muda setelah usia 50 tahun? Coba kebiasaan makan ini untuk membantu memperlambat penuaan dan turunkan risiko penyakit.
Mengonsumsi serat membantu meningkatkan metabolisme dan pencernaan, sekaligus meningkatkan kesehatan jantung, memperlambat penyerapan gula, dan membantu menjaga berat badan.
Beberapa serat yang bisa dikonsumsi, antara lain sayur-sayuran, buah, oat, nasi merah, berondong jagung (tanpa pemanis tambahan), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Dilansir dari Healthline, kebanyakan orang bisa mendapatkan cukup serat dari makanan saja. Namun, jika khawatir asupan seratmu belum cukup, kamu bisa menambahkan suplemen sesuai dengan saran dokter.
2. Jangan lupakan protein
Ingin tetap sehat dan awet muda setelah usia 50 tahun? Coba kebiasaan makan ini untuk membantu memperlambat penuaan dan turunkan risiko penyakit.
Mulai usia 30 tahun, massa otot akan menurun setiap dekade. Penurunan lebih drastis terjadi setelah usia 60 tahun.
Oleh sebab itu, penting untuk menjaga dan membangun otot sejak usia 50-an.
Selain bermanfaat untuk otot, makanan kaya protein juga membuatmu kenyang lebih lama.
Beberapa makanan yang bisa dikonsumsi, antara lain daging merah, ikan, dada ayam, tahu, lentil, dan quinoa, dikutip dari Eating Well.
3. Tetap terhidrasi
Ingin tetap sehat dan awet muda setelah usia 50 tahun? Coba kebiasaan makan ini untuk membantu memperlambat penuaan dan turunkan risiko penyakit.
Seiring bertambahnya usia, penting untuk memperhatikan asupan air supaya tubuh tetap terhidrasi.
National Academy of Medicine menyarankan asupan cairan harian yang cukup sekitar 13 gelas dan sembilan gelas untuk laki-laki dan perempuan sehat berusia 51 tahun ke atas. Rekomendasi ini mencakup semua makanan dan minuman yang jadi sumber cairan.
Sebisa mungkin minumlah air mineral ketika makan, hindari minuman yang diberi pemanis tambahan.
Memilih air putih sebagai minuman secara rutin membantu menurunkan asupan gula sederhana dan “kalori kosong”, atau makanan dan minuman yang tidak memiliki nilai gizi.
4. Baca label nutrisi
Ingin tetap sehat dan awet muda setelah usia 50 tahun? Coba kebiasaan makan ini untuk membantu memperlambat penuaan dan turunkan risiko penyakit.
Ketika membeli makanan dalam kemasan, jadilah konsumen yang cermat dengan memperhatikan label nutrisinya. Pilihlah produk yang rendah lemak, rendah gula tambahan, dan rendah sodium.
Jika tersedia, pilihlah rempah-rempah dibanding garam untuk membumbui makanan.
Untuk pemanis, konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter tentang apakah sebaiknya kamu memilih pemanis alami, misalnya Stevia, dibanding gula.
Tidak hanya itu, berhati-hatilah dengan label "100%" (100 persen) dalam sebuah produk kemasan. Salah satu contohnya adalah label "100 persen gandum utuh".
Jika sebuah makanan berlabel "100 persen gandum utuh", artinya setiap sajian mengandung setidaknya satu porsi penuh atau lebih gandum utuh, sedangkan label "gandum utuh" artinya setiap sajian mengandung setidaknya setengah porsi gandum utuh.
5. Hindari makanan ultra-olahan
Ingin tetap sehat dan awet muda setelah usia 50 tahun? Coba kebiasaan makan ini untuk membantu memperlambat penuaan dan turunkan risiko penyakit.
processed food atau makanan ultra-olahan merupakan makanan cepat saji atau makanan instan yang biasanya siap santap atau tinggal dimasak sebentar.
Beberapa contohnya adalah sosis, hamburger, es krim, chicken nugget, dan minuman bersoda.
Makanan ultra-olahan sering kali tinggi gula, garam, dan lemak jenuh. Makanan ini juga rendah serat, vitamin, dan mineral.
Terlalu banyak dan terlalu sering makan makanan ultra-olahan bisa meningkatkan risiko penambahan berat badan, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya.
6. Imbangi dengan kebiasaan lainnya
Ingin tetap sehat dan awet muda setelah usia 50 tahun? Coba kebiasaan makan ini untuk membantu memperlambat penuaan dan turunkan risiko penyakit.
Pola makan yang sehat sebaiknya diimbangi dengan kebiasaan sehat lainnya.
Dilansir dari WebMD, kebiasaan sehat yang dimaksud, antara lain berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, tidak merokok, melakukan pemeriksaan diri ke dokter secara rutin, dan melakukan vaksinasi sesuai ketentuan.
7. Kurangi makanan dan minuman manis
Ingin tetap sehat dan awet muda setelah usia 50 tahun? Coba kebiasaan makan ini untuk membantu memperlambat penuaan dan turunkan risiko penyakit.
Batasilah makanan dan minuman dengan berpemanis tambahan guna menjaga kesehatan, khususnya saat usia lanjut. Hal ini termasuk minuman soda.
Sebagai gantinya, minumlah air mineral dan teh tawar yang baik untuk hidrasi tanpa tambahan gula.
Bila sebelumnya sudah terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman manis, langsung menghilangkan atau menggantinya bisa terasa berat dan sulit.
Oleh sebab itu, mulailah dari hal-hal kecil, salah satunya dengan membiasakan minum air putih setiap hari. Jika sudah terbiasa, tingkatkanlah kebiasaan ini dengan menghindari camilan manis.
Agar lebih mudah untuk tetap terhidrasi, bawalah botol air minum yang dapat digunakan kembali dan usahakan untuk mengisinya kembali setiap satu jam atau lebih.
Sebaiknya makan berapa banyak?
Perhatikan seberapa aktif dan kalori
Ingin tetap sehat dan awet muda setelah usia 50 tahun? Coba kebiasaan makan ini untuk membantu memperlambat penuaan dan turunkan risiko penyakit.
Untuk usia 50 tahun ke atas, jumlah makanan yang dikonsumsi bergantung pada seberapa aktif mereka. Jika mengonsumsi kalori lebih banyak dari jumlah kalori yang digunakan tubuh, berat badan akan naik.
Dilansir dari laman Age Page dari National Institute of Aging, kalori adalah cara menghitung berapa banyak energi dalam makanan. Namun, kalori saja tak cukup karena kamu harus memperhatikan nutrisinya juga.
Mengubah kebiasaan makan setelah usia 50 bukan sekadar soal angka di timbangan, tapi tentang kualitas hidup.
Makin sehat pola makan, makin besar peluang untuk menjalani masa tua yang aktif, ceria, dan jauh dari penyakit kronis.