Top 6+ Fakta Penting tentang Lari di Usia 50 Tahun, Dengarkan Sinyal Tubuh

usia 50 tahun ke atas, tips lari, lari untuk usia 50 tahun ke atas, menkes budi lari, 6 Fakta Penting tentang Lari di Usia 50 Tahun, Dengarkan Sinyal Tubuh, 1. Dengarkan Sinyal Tubuh dan Pulihkan Diri dengan Benar, 2. Gabungkan Lari dan Jalan, 3. Lakukan Latihan Kekuatan, 4. Pilih Sepatu yang Tepat, 5. Ketahui Batas Diri, 6. Kenali Gaya Langkah

Berlari adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kebugaran jantung dan tubuh tetap bugar di usia 50 tahun ke atas.

Namun, seperti halnya olahraga lainnya, lari juga menuntut tubuh untuk beradaptasi, terutama karena otot dan sendi tak lagi sekuat dulu. Jika tidak hati-hati, risiko cedera pun meningkat.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, misalnya, dikenal gemar berlari meski usianya sudah menginjak 60 tahun. Namun beberapa waktu lalu, ia mengaku sempat terjatuh di kamar mandi karena mengalami hipoglikemia usai memaksakan diri lari sejauh 7 kilometer dalam kondisi lelah.

Agar tetap bisa menikmati manfaat lari tanpa membahayakan kesehatan, ada beberapa hal penting yang sebaiknya diperhatikan sebelum dan saat berlari di usia 50 ke atas:

1. Dengarkan Sinyal Tubuh dan Pulihkan Diri dengan Benar

Jika dulu bisa lari setiap hari tanpa masalah, di usia 50 ke atas tubuh butuh waktu lebih lama untuk pulih.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
usia 50 tahun ke atas, tips lari, lari untuk usia 50 tahun ke atas, menkes budi lari, 6 Fakta Penting tentang Lari di Usia 50 Tahun, Dengarkan Sinyal Tubuh, 1. Dengarkan Sinyal Tubuh dan Pulihkan Diri dengan Benar, 2. Gabungkan Lari dan Jalan, 3. Lakukan Latihan Kekuatan, 4. Pilih Sepatu yang Tepat, 5. Ketahui Batas Diri, 6. Kenali Gaya Langkah

Cobalah untuk berlari dua hari sekali atau selingi dengan hari pemulihan aktif seperti yoga, berenang, atau bersepeda ringan. Dengarkan sinyal tubuh, jika masih terasa lelah, jangan dipaksakan.

2. Gabungkan Lari dan Jalan

Tak perlu langsung berlari terus-menerus. Cobalah memulai dengan lari ringan selama 20–30 detik, lalu lanjutkan berjalan hingga napas kembali normal.

Seiring waktu, Anda bisa memperpanjang durasi lari dan mengurangi waktu berjalan secara bertahap.

3. Lakukan Latihan Kekuatan

Latihan kekuatan sangat penting untuk menjaga massa otot yang secara alami berkurang seiring bertambahnya usia.

Latihan sederhana seperti squat, plank, push-up, dan lunge bisa meningkatkan kekuatan kaki dan otot inti, sehingga membantu mencegah cedera saat berlari.

4. Pilih Sepatu yang Tepat

Jangan hanya tergoda desain atau warna. Sepatu lari yang baik harus memiliki bantalan yang cukup untuk meredam benturan, sekaligus nyaman saat digunakan. Coba beberapa model sebelum memutuskan mana yang paling cocok.

5. Ketahui Batas Diri

Di usia 50 ke atas, kekuatan dan daya tahan tubuh tak lagi sama seperti saat muda. Oleh karena itu, penting untuk mengenali batas diri dan tidak memaksakan diri lari terlalu cepat atau jauh. Lebih baik perlahan tapi konsisten daripada mengalami cedera.

6. Kenali Gaya Langkah

Setiap orang punya pola melangkah yang berbeda. Beberapa orang secara alami menggunakan tumit untuk menyentuh tanah. Di sisi lain, ada juga yang menggunakan jari kaki untuk menyentuh tanah.

Keduanya tidak ada yang salah dan benar, semuanya bergantung pada kenyamanan masing-masing.

Namun, jangan memaksakan langkah tertentu saat berlari.