Profil Diogo Jota: Wujudkan Mimpi Sebelum Kecelakaan Tragis di Usia 28 Tahun

Berikut adalah profil penyerang Liverpool Diogo Jota yang secara tragis meninggal dunia pada usia 28 tahun pada Kamis (3/7/2025) dini hari waktu Spanyol.
Kecelakaan mobil yang menewaskan Diogo Jota dan adiknya, Andre Silva, terjadi di jalan tol A-52 region Cernadilla, Zamora, Spanyol pada Kamis pukul 00.30 dini hari.
Laporan saksi mata seperti dikutip dari akun X pemadam kebakaran lokal, menyebutkan bahwa salah satu ban mobil sang pemain pecah dan membuat mobilnya kehilangan arah sebelum keluar lajur, memasuki semak-semak, dan terbakar.
Diogo Jota meninggalkan sang istri Rute Cardoso, yang baru ia nikahi pada 22 Juni 2025 serta tiga orang anak.
Profil Diogo Jota
Pemain bernama lengkap Diogo Jose Teixeira da Silva ini adalah salah satu penyerang paling menonjol di sepak bola Eropa dan menjadi bagian penting dari lini serang Liverpool FC sejak kedatangannya pada 2020.
Lahir pada 4 Desember 1996 di Porto, Portugal, Jota memulai karier profesionalnya di klub lokal Paços de Ferreira sebelum bergabung bersama FC Porto dan menapaki perjalanan yang membawa namanya dikenal di kancah internasional.
Jota dikenal karena kemampuan finishing klinis dengan kaki dan kepalanya, kecepatan eksplosif, serta kemampuan mencari ruang mumpuni.
Ia juga memiliki kecerdasan taktis tinggi dan kemampuan menggunakan kedua kaki, membuatnya menjadi ancaman serangan fleksibel dan sulit diprediksi di semua posisi lini depan.
Sebelum bergabung dengan Liverpool, Jota sempat memperkuat Atletico Madrid, meski lebih banyak dipinjamkan ke klub lain seperti FC Porto dan Wolverhampton Wanderers.
Di Wolves, ia menunjukkan performa impresif dengan membantu klub promosi ke Premier League dan mencetak 44 gol dalam 131 penampilan.
Pada September 2020, Liverpool memboyong Jota dengan nilai transfer sekitar 41 juta pound.
Manajer Juergen Klopp memuji kecepatan dan kemampuan pressing Jota yang sempurna untuk melengkapi trio depan Liverpool yang sudah mapan.
Debut Jota di Liverpool mengesankan; ia menjadi pemain pertama yang mencetak gol di empat pertandingan kandang pertamanya di Premier League.
Selama musim debutnya, ia mencatat sembilan gol liga dan beberapa gol penting di Liga Champions, termasuk hat-trick melawan Atalanta.
Angkat Trofi Premier League, Bak Sebuah Mimpi
Musim 2021–22 menjadi awal dari puncak performa Jota bersama Liverpool, di mana ia berperan besar dalam keberhasilan klub meraih gelar Piala FA dan Piala Liga Inggris.
Gol-gol krusialnya, termasuk penalti di final, menunjukkan mental baja dan ketajaman di momen-momen penting. Meski sempat terganggu cedera pada musim-musim berikutnya, Jota tetap menjadi pilihan utama dan memperpanjang kontraknya hingga 2027.
Keputusan tersebut terbukti jitu dengan Jota mengangkat trofi Premier League musim 2024-2025, gelar liga pertama sepanjang kariernya, walau ia hanya bermain 26 kali akibat cedera yang merudung.
“Musim sangat sulit, di mana saya mengalami cedera serius di tengah kompetisi, di mana saya bermain dengan baik. Itu sama sekali tidak membantu,” kata Jota kepada Liverpoolfc.com dalam wawancara yang diunggah pada pertengahan Juni 2025.
“Jadi, untuk tiba di musim ini dengan gelar yang telah saya kejar selama bertahun-tahun dan di liga terbaik di dunia – bagi saya, tempat saya bermimpi bermain sebagai pemain saat masih kecil – adalah momen yang akan saya hargai selamanya."
“Ini adalah pencapaian luar biasa bagi seorang pria kecil yang datang dari Gondomar, tempat saya memiliki mimpi ini. Tiba di momen ini sungguh luar biasa.”
Di level internasional, Jota telah mewakili Portugal sejak usia muda dan masuk skuad senior pada 2019. Ia tampil di Euro 2020 dan Piala Dunia 2022, serta berkontribusi dalam kemenangan Portugal di UEFA Nations League.
Dengan total lebih dari 180 penampilan dan 65 gol untuk Liverpool, Jota tidak hanya menjadi favorit suporter di Anfield, tetapi juga salah satu striker paling komplet di sepak bola modern.
Kepergiannya pada Juli 2025 meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola, namun warisannya sebagai penyerang brilian dan profesional sejati akan terus dikenang.
Lebih tragis lagi, Diogo Jota meninggal dunia tak sampai 10 hari setelah menikahi Rute Cardoso, tunangannya, pada 22 Juni.
Mereka telah dikaruniai tiga orang anak: Denis (kelahiran 2021), Duarte (2023), dan satu anak yang belum diketahui namanya pada 2024.