Media Portugal Sebut Ronaldo Absen di Pemakaman Diogo Jota karena Alasan Pribadi

Muncul informasi baru mengenai alasan mengapa Cristiano Ronaldo tidak menghadiri pemakaman Diogo Jota.

Dunia sepak bola tengah berduka atas meninggalnya Diogo Jota secara mendadak.

Pemain Liverpool tersebut meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas pada hari Kamis (3/7/2025).

Jota mengalami kecelakaan saat berkendara di kilometer 65 A-52, dekat dengan daerah Zamora, Spanyol.

Mobil Lamborghini yang dikendarai bersama adiknya diduga mengalami ban pecah saat menyalip kendaraan lain.

Mobil mereka kemudian keluar jalur, menabrak, dan terbakar, menewaskan semua penumpang di dalamnya.

Suasana duka begitu terasa di pemakaman Jota yang diadakan di Gondomar, utara Portugal, pada Sabtu (5/7/2025).

Sejumlah rekan satu timnya dari Wolverhampton Wanderers dan Liverpool hadir untuk menggotong peti jenazah.

Beberapa pemain tim nasional Portugal juga tampak hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.

Bruno Fernandes dan Joao Felix menjadi di antara mereka yang tidak ingin melewatkan momen tersebut.

Bahkan Ruben Neves dan Joao Cancelo, yang baru saja bertanding di Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat, langsung terbang ke Portugal.

Namun, Cristiano Ronaldo, kapten timnas Portuga, tidak terlihat di sana.

Padahal, kehadirannya sangat dinantikan mengingat posisinya sebagai kapten tim nasional Portugal.

Menurut laporan dari media Portugal, A Bola, Ronaldo khawatir kehadirannya akan mengganggu jalannya acara pemakaman.

Gondomar merupakan sebuah kota kecil, sehingga kedatangan Ronaldo dikhawatirkan dapat mengganggu prosesi penghormatan terakhir untuk Jota.

Namun, media Portugal yang lain Record, memberikan latar belakang yang berbeda terkait keputusan Ronaldo tak menghadiri pemakaman Diogo Jota.

Menurut Record, keputusan Ronaldo untuk tidak hadir juga dihubungkan dengan tragedi dalam kehidupan pribadinya.

Dia dilaporkan memilih untuk tidak datang karena ingatan tentang kematian ayahnya, Jose Diniz Aveiro pada September 2005. Ketika ditinggal sang ayah, Ronaldo baru berusia 20 tahun. 

Saudara perempuan Cristiano Ronaldo, Katia, juga menyinggung hal tersebut. Ia mencoba membela Ronaldo yang mendapat banyak kritik di media sosial karena absen dalam pemakaman Jota.

"Ketika ayah saya meninggal, selain rasa sakit karena kehilangan, kami harus berhadapan dengan banjir kamera dan penonton yang penasaran di pemakaman dan di mana pun kami pergi," tutur Katia dilansir Dailymail dari media sosial pribadinya.

"Dan perhatian tidak seperti sekarang dalam hal akses... Tidak ada waktu bagi kami (anak-anak) untuk meninggalkan kapel, itu hanya mungkin pada saat pemakaman, karena keributannya."

"Pada pemakaman, ada presiden, pelatih tim nasional saat itu, seperti Luis Felipe Scolari, dll. Saya tidak ingat melihat satu pun dari mereka. Dan mereka tentu saja menyambut saya. Rasa sakit itu membutakan saya."

"Tentang rasa sakit/keluarga dan dukungan nyata... Anda tidak akan pernah tahu apa artinya sampai Anda mengalaminya. Jika seseorang mengirimi saya pesan yang mengkritik apa pun yang dilakukan saudara saya, saya akan memblokirnya (mengabaikannya sama sekali), artinya, mereka hanya akan melakukannya sekali.

"Ini melelahkan. Fanatisme. Kritik yang tidak ada gunanya, saya ulangi tidak ada gunanya... Masyarakat yang sakit... Kita semua punya keluarga," tulis Katia.

Terlepas dari ketidakhadiran pemakaman, Ronaldo dan Jota memiliki banyak kenangan indah saat bermain bersama di tim nasional Portugal.

Mereka telah menjadi rekan satu tim sejak tahun 2019 dan berkolaborasi dalam 32 pertandingan internasional.

Keduanya juga berhasil meraih gelar juara UEFA Nations League sebanyak dua kali, di tahun 2018-2019 dan 2024-2025.