Belajar dari Kecelakaan Diogo Jota, Ban Pecah Saat Melaju Kencang

Kecelakaan yang melibatkan Diogo Jota terjadi karena dia mengalami pecah ban saat hendak menyalip mobil yang ada di depannya.
Diduga, dia melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi saat akan menyalip.
Diogo Jota yang mengendarai mobil jenis supercar, Lamborghini Huracan Performante, tidak dapat mengendalikan mobilnya ketika mengalami pecah ban.
Ilustrasi pecah ban mobil.
Mobilnya keluar dari jalur dan menabrak hingga hancur lebur.
Insiden tersebut bisa saja terjadi pada siapa pun saat melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol.
Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memperhatikan kondisi ban.
Lamborghini Diogo Jota hancur
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan bahwa ban pecah bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
"Tapi, jika mengacu pada mobil sport, biasanya tenaga yang besar sering kali tidak diimbangi dengan cara berkendara yang benar, manuver tiba-tiba, overspeed, serta perawatan atau kesesuaian dengan iklim sekitar," ujar Sony saat dihubungi Kompas.com baru-baru ini.
Ilustrasi ban mobil pecah. Ban Pecah di Jalan Tol Bisa Klaim Ganti Rugi ke Jasa Marga, Ini Caranya
"Poin-poin di atas membuat ban bekerja ekstra keras dan kemungkinan pecahnya menjadi besar. Memang, ban mobil sport dirancang untuk berkendara ekstrem, tetapi yang namanya ban tetap ada batasnya jika digunakan secara sembarangan," kata Sony.
Menurut Sony, pecah ban pada mobil sport di kecepatan tinggi rata-rata tidak berdampak fatal.
Sebab, aspect ratio yang kecil, seperti 40, 35, dan lain-lain, artinya side wall-nya sudah keras dan tidak bisa turun jika pecah.
"Justru yang sering tidak siap adalah pengemudinya. Faktor kaget membuat reaksi yang berlebihan dan melakukan koreksi setir secara berlebihan," ujar Sony.
"Sekalipun mobil sport, di kecepatan tinggi jika digoyang, pasti keseimbangannya hilang. Grip ban yang kuat justru berimbas pada arah kendaraan menjadi liar," kata Sony.
Dia menekankan, kuncinya adalah tetap tenang dan fokus dalam 3 detik pertama.
Jika mampu menguasai diri, maka mobil perlahan akan bisa dikuasai.