4 Cara Sehat Makan Seblak dan Ceker Mercon Menurut Ahli Gizi

Seblak dan ceker mercon termasuk makanan pedas sehingga dinilai kurang sehat. Padahal ada cara sehat makan seblak dan ceker mercon, menurut ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Kencana Fitri Hudayani, SST., S.Gz, MKM, RD.

“Yang bagus itu makanan ini menjadi salah satu pilihan di dalam variasi makanan sehari-hari, dan level pedasnya jangan terlalu tinggi,” ucap Fitri saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/7/2025).

Simak beberapa tips makan seblak dan ceker mercon berikut ini. 

Cara sehat makan seblak dan ceker mercon

1. Tingkat kepedasan tidak terlalu tinggi

Seblak dan ceker mercon yang terlalu pedas bisa mengganggu saluran pencernaan. Simak cara sehat makan seblak dan ceker mercon berikut.

Hal pertama yang paling ditekankan oleh Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Dietisien Indonesia ini adalah tidak makan seblak dan ceker mercon dengan tingkat kepedasan yang terlalu tinggi.

Sebab, ambang toleransi lidah terhadap makanan pedas bakal semakin meningkat.

“Akhirnya, nanti pada saat dia mengonsumsi makanan, harus yang pedas (setara) supaya dia berasa. Kalau levelnya diturunin, sudah enggak berasa pedasnya,” jelas Fitri.

Meskipun seseorang tahan akan rasa pedas di lidah, bukan berarti saluran pencernaan juga sama.

“Kalau seseorang yang memang punya pencernaan sensitif, atau dia sudah punya penyakit saluran cerna, tentunya akan lebih mudah lagi untuk dia kena iritasi, misalnya iritasi lambung, kalau dikonsumsi terus-menerus,” terangnya.

Selain itu, produksi asam lambung juga bisa meningkat sehingga menyebabkan refluks asam alias GERD. Perut menjadi tidak nyaman dan tidur tidak nyenyak, serta diare.

“Level pedasnya jangan terlalu tinggi kalau memang kita sudah punya gangguan saluran cerna, atau ingin menghindari gangguan saluran cerna,” terang Fitri.

“Jangan jadikan makan seblak dan ceker mercon sebagai lomba tentang siapa yang bisa makan level paling pedas,” sambung dia.

2. Isiannya lebih bervariasi

Selanjutnya adalah memastikan isi seblak dan ceker mercon lebih bervariasi. Misalnya dengan menambahkan sayuran, seperti sawi dan kol.

Dua bahan makanan tersebut menawarkan nutrisi, seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin C, vitamin E, vitamin K, kalsium, zat besi, serat, folat, dan magnesium.

Kemudian, tambahkan sumber protein seperti telur, potongan daging ayam, dan ceker ayam. Untuk ceker ayam sendiri, sebagian protein berupa kolagen.

3. Perhatikan kandungan natrium

Seblak dan ceker mercon yang terlalu pedas bisa mengganggu saluran pencernaan. Simak cara sehat makan seblak dan ceker mercon berikut.

Cara sehat makan seblak dan ceker mercon lainnya adalah memperhatikan banyaknya bumbu, seperti garam dan penyedap.

Bumbu tersebut dapat meningkatkan kandungan natrium di dalam seblak, apabila kerupuk yang digunakan sudah asin.

Jika dikonsumsi secara terus-menerus dan dalam jangka panjang, seblak dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi, terutama pada orang dewasa.

“Kalau sudah berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, pasti akan ke mana-mana efeknya. Efek penyakit-penyakit yang memang berhubungan dengan tekanan darah tinggi,” ucap Fitri.

Beberapa di antaranya adalah gagal jantung, stroke, aneurisma otak, kerusakan mata, penurunan daya ingat, gangguan ginjal, dan bahkan disfungsi seksual.

“Misal sudah dikasih bumbu penyedap, garamnya juga banyak, belum di dalamnya ada kerupuk. Nah, itu natriumnya semakin tinggi, nanti semakin berisiko hipertensi, terutama orang dewasa,” jelas Fitri.

4. Jangan jadikan makanan utama

Seblak dan ceker mercon yang terlalu pedas bisa mengganggu saluran pencernaan. Simak cara sehat makan seblak dan ceker mercon berikut.

Terakhir, jangan menjadikan seblak dan ceker mercon sebagai makanan utama yang disantap beberapa kali sehari setiap hari.

Cukup jadikan dua jenis makanan tersebut sebagai salah satu pilihan dalam makanan sehari-hari. Jika dalam sehari sudah makan seblak atau ceker mercon sekali, jangan dikonsumsi lagi.

“Itu sudah pedas, berarti nanti makanan yang lainnya jangan yang merangsang (saluran pencernaan) seperti itu. Jangan sudah makan itu, kemudian sorenya makan makanan yang sejenis,” pungkas Fitri.