Sering Makan Seblak dan Ceker Mercon, Ketahui Dampaknya pada Kesehatan

Seblak, ceker mercon, seblak, dampak makan seblak, dampak makan ceker mercon, dampak sering makan seblak, Sering Makan Seblak dan Ceker Mercon, Ketahui Dampaknya pada Kesehatan, 1. Saluran pencernaan terganggu, 2. Ambang toleransi meningkat, 3. Meningkatkan berat badan, 4. Hipertensi, 5. Tidak diketahui keamanannya

Seblak dan ceker mercon merupakan dua jenis makanan favorit para pencinta makanan pedas.

Kendati demikian, apakah ada dampak kesehatan, jika terlalu sering makan seblak dan ceker mercon? Simak penjelasan ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Fitri Hudayani, SST., S.Gz, MKM, RD.

“Kalau dikulik satu-satu, misalnya dari rasa pedasnya, itu kan dari bahan-bahan yang memang merangsang saluran pencernaan,” tutur Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Dietisien Indonesia ini saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/7/2025).

Dampak terlalu sering makan seblak dan ceker mercon

1. Saluran pencernaan terganggu

Bagi yang memiliki saluran pencernaan sensitif, bahan-bahan yang membuat seblak dan ceker mercon menjadi pedas, seperti cabai dan lada, bisa langsung menimbulkan gangguan.

Bahkan, gangguan bisa lebih parah, seperti produksi asam langsung yang langsung tinggi, sehingga merangsang terjadinya refluks asam atau GERD. Terlalu sering mengonsumsi dua makanan itu juga bisa menyebabkan diare.

“Itu juga membuat perut enggak nyaman. Ini bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman, misalnya saat tidur jadi enggak nyenyak karena perut enggak enak. Itu bisa mengganggu,” ujar Fitri.

2. Ambang toleransi meningkat

Selain itu, terlalu sering makan makanan yang pedas, bahkan terlalu pedas, bisa meningkatkan ambang toleransi lidah terhadap makanan pedas.

Alhasil, seseorang harus selalu mengonsumsi makanan yang lebih pedas dari sebelumnya demi menikmati sensasi rasa pedas.

“Padahal, (jika) bahan yang menyebabkan rasa pedas semakin banyak, pastinya ada efek samping yang lebih tinggi ke pencernaan,” terang Fitri.

Artinya, meskipun lidah mampu menikmati seblak dan ceker mercon level 5 ke atas, belum tentu saluran pencernaan bisa menerimanya.

3. Meningkatkan berat badan

Beberapa seblak dan ceker mercon menawarkan topping atau makanan pelengkap seperti kerupuk dan mi. Alhasil, karbohidrat lebih mendominasi dalam dua jenis makanan ini.

“Memang karbohidrat itu sumber energi, tapi kalau dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan kelebihan energi yang dikonsumsi,” kata Fitri.

Apabila energi tidak dikeluarkan, alias kamu rutin makan seblak dan ceker mercon tapi jarang berolahraga, berat badan bakal meningkat.

Untuk ceker mercon, ceker terkenal sebagai makanan yang kaya akan protein, kalsium, fosfor, vitamin A, folat, magnesium, dan vitamin E. Sekitar 70 persen dari total kandungan protein ceker ayam adalah kolagen.

“Tapi, lemaknya juga tinggi. Dikonsumsi bagus tidak? Bagus, tapi yang tidak bagus kalau dikonsumsi terus-menerus,” terang Fitri.

4. Hipertensi

Bumbu seperti garam dan penyedap dapat meningkatkan natrium di dalam seblak, apabila kerupuk yang digunakan sudah memiliki kandungan natrium.

Jika dikonsumsi secara terus-menerus dan dalam jangka panjang, seblak dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertenti, terutama pada orang dewasa.

“Kalau sudah berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, pasti akan ke mana-mana efeknya. Efek penyakit-penyakit yang memang berhubungan dengan tekanan darah tinggi,” ucap Fitri.

Beberapa di antaranya adalah gagal jantung, stroke, aneurisma dan bahkan aneurisme otak, kerusakan mata, penurunan daya ingat, gangguan ginjal, dan bahkan disfungsi seksual.

5. Tidak diketahui keamanannya

Tidak semua orang memasak seblak dan ceker mercon menggunakan bahan-bahan segar yang diolah sendiri. Terkadang, ada yang menggantinya dengan bumbu penyedap atau perasa buatan.

“Misalnya tidak pakai cabai segar, tapi cabai bubuk. Kemudian bawang putih bubuk. Kita tidak bisa menjamin bahannya, sumbernya dari mana, dan keamanannya seperti apa. Beda kalau kita masak sendiri dengan bumbu-bumbu yang segar,” tutur Fitri.