115.000 Jemaah Haji Tiba, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Lansia

Sebanyak 115.689 jemaah haji reguler telah kembali ke Indonesia hingga 28 Juni 2025.
Data ini tercatat dalam dashboard Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) milik Kementerian Agama.
Dari total 221.000 jemaah haji Indonesia tahun ini, lebih dari 80 persen tergolong berisiko tinggi, dan lebih dari 30 persen merupakan jemaah lanjut usia (lansia).
Kelompok lansia menjadi perhatian khusus dalam hal kesehatan dan pemenuhan gizi, baik selama perjalanan ibadah maupun setelah kembali ke Tanah Air.
Lansia butuh asupan yang tepat
Menurut dokter spesialis gizi klinis dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia Daerah Kerja (KKHI Daker) Makkah, Dr. dr. Muhammad Nasir Ruki, Sp.GK, pola makan lansia tidak boleh disamakan dengan orang dewasa muda.
“Jumlah kalori harian yang dibutuhkan umumnya semakin berkurang pada lansia. Tapi tubuh tetap membutuhkan kalori untuk menghasilkan energi dan menunjang fungsi organ,” ujar dr. Nasir, seperti dilansir laman Kementerian Kesehatan, Minggu (29/6/2025).
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari National Institute on Aging, berikut adalah kebutuhan kalori harian untuk lansia:
- Wanita tidak aktif: 1.600 kalori/hari
- Wanita aktif: 1.800 kalori/hari
- Pria tidak aktif: 2.000 kalori/hari
- Pria aktif: 2.200 kalori/hari
Lansia dikategorikan aktif apabila masih mampu berjalan cepat sejauh lebih dari 4,8 kilometer per hari.
Risiko gizi kurang atau berlebih
Nasir menjelaskan bahwa penurunan fungsi tubuh lansia, seperti kehilangan gigi, menurunnya daya penciuman dan pengecap, serta gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit, bisa memengaruhi nafsu makan.
Hal ini membuat asupan gizi mereka menjadi tidak stabil. Jika kurang nutrisi, tubuh mudah lemah. Sebaliknya, kelebihan kalori dapat memicu berbagai penyakit.
Untuk itu, lansia dianjurkan mengonsumsi makanan yang rendah kalori namun padat nutrisi, seperti:
- Oatmeal
- Susu rendah lemak atau susu kedelai
- Ikan dan seafood
- Kacang-kacangan dan biji-bijian
- Roti gandum, beras merah, dan telur
- Aneka buah dan sayur
Pedoman pola makan sehat bagi lansia
Mengacu pada panduan American Heart Association, pola makan sehat untuk lansia mencakup:
- Karbohidrat: 50 persen dari kebutuhan kalori harian, terutama dari karbohidrat kompleks seperti jagung, kentang, kacang-kacangan, dan biji-bijian
- Protein: Disesuaikan dengan sisa kebutuhan energi
- Sodium (garam): Dibatasi maksimal 3 gram per hari
- Pantangan: Tidak dianjurkan mengonsumsi minuman beralkohol dan bersoda
Cegah dehidrasi dengan cara sederhana
Lansia juga rentan mengalami dehidrasi, terutama di tengah cuaca panas saat berhaji. Oleh karena itu, mereka dianjurkan minum air putih atau air zam-zam tiga teguk setiap 10 menit, sehingga bisa memenuhi asupan cairan sekitar 200–300 mililiter per jam.
Air sangat penting untuk menjaga metabolisme tubuh, membantu pembentukan energi, serta menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Nutrisi seimbang untuk ibadah yang nyaman
Dengan pola makan yang tepat, jemaah lansia diharapkan dapat tetap aktif dan menjalankan ibadah dengan lebih nyaman.
“Kesehatan adalah investasi utama. Dengan asupan yang tepat, fungsi tubuh akan tetap berjalan baik, dan lansia dapat menjalani ibadah secara maksimal,” pungkas dr. Nasir.