Ibu Rumah Tangga Jadi Target Rekrutan Sindikat Narkoba, Dari Kurir Sampai Jadi Bos

Desk Pemberantasan Narkoba di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan (Kemenkopolkam) berhasil menyita barang bukti narkotika seberat 683,8 kilogram dari operasi bersama selama April—Juni 2025.
Total ada 285 tersangka yang diamankan selama periode itu, terdiri atas 256 laki-laki dan 29 perempuan. Artinya sebanyak 20 persen dari total tersangka adalah perempuan.
Badan Narkotika Nasional (BNN) melihat kini adanya tren perempuan atau ibu rumah tangga menjadi target sindikat narkoba untuk menjadi kurir barang terlarang.
"Perkembangan modus operandi jaringan sindikat narkoba, yang telah merambah dan memperdaya kalangan perempuan atau ibu-ibu Indonesia harus menjadi perhatian," Kepala BNN Martinus Hukom, dalam keterangannya, Jakarta, dikutip Selasa (24/6).
Menurut Martinus, keterlibatan kaum perempuan itu awalnya dimulai dari peran sebagai kurir yang dianggap aman sindikat karena minim kecurigaan aparat.
Namun, seiring dengan waktu perempuan mulai menempati posisi yang lebih strategis seperti perekrut, pengendali distribusi, bahkan pengelola keuangan hasil bisnis gelap narkotika.
Pola itu, lanjut Martinus, mencerminkan sindikat narkotika makin adaptif dalam memanfaatkan peran dan posisi sosial perempuan untuk mengaburkan jejak kejahatan mereka. "Biasanya sindikat narkoba itu menawarkan upah yang menggiurkan," ujarnya, dikutip Antara.
Lebih jauh, Kepala BNN menekankan tegak dan runtuhnya suatu bangunan negara sangat tergantung pada baik dan buruknya kaum perempuan. "Untuk itu, perlu pendekatan yang tepat dalam upaya pemberdayaan perempuan Indonesia sebagai agen moral atau pembentukan moral generasi bangsa," tandasnya. (*)