Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Menag Ungkap Jadi Momentum Transformasi Diri Umat

Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Momen perayaan 1 Muharam 1447 Hijriah hari ini ditegaskan sebagai momentum transformasi diri dari sisi spiritual, intelektual, dan sosial.

Hal itu disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar, dalam perayaan 1 Muharam 1447 Hijriah tingkat kenegaraan yang berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis malam.

"Bagaimana kita menghayati apa hikmah di balik hijrahnya Rasulullah SAW? Ada hijrah fisik, hijrah intelektual, spiritual, hijrah dari segi waktu, hijrah dari prestasi," ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Nasaruddin mengungkapkan, hijrah bukan hanya peristiwa perpindahan geografis dari Makkah ke Madinah, tetapi awal dari perubahan besar dalam sejarah umat manusia, dari kegelapan menuju pencerahan peradaban.

"Apa artinya kita memperingati Muharam kalau terjadi penurunan, degradasi kualitas individu," kata dia.

Salat Jumat di Masjidil Haram pada 24 Muharam 1445 H/11 Agustus 2023

Salat Jumat di Masjidil Haram pada 24 Muharam 1445 H/11 Agustus 2023

Menurut Menag, keputusan para sahabat Nabi untuk menjadikan peristiwa hijrah sebagai dasar kalender Islam menunjukkan betapa agungnya momen tersebut dalam perjalanan dakwah Rasulullah SAW.

"Banyak pilihan yang ditawarkan saat di masa pemerintahan Umar bin Khattab terkait kalender atau penanggalan umat Islam. Lalu Sayyidina Ali mengusulkan agar hijrahnya Rasulullah SAW. Para sahabat pun menyepakati," kata dia.

Ia menyinggung relevansi hijrah dengan kehidupan modern. Hijrah menjadi ajakan untuk selalu memperbaiki diri dari waktu ke waktu, dari kondisi stagnan menuju kemajuan yang penuh makna.

"Hijrah adalah meninggalkan segala keburukan," kata Menag.

Peringatan itu dihadiri sejumlah Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, sejumlah duta besar negara sahabat, pimpinan ormas Islam, para pejabat Kementerian Agama, dan masyarakat umum. (Ant)