Top 5+ Amalan Tahun Baru Islam di Bulan Muharram: Dari Puasa Asyura hingga Taubat Nasuha

Tahun baru Islam pada 1 Muharram 1447 H yang jatuh pada 27 Juni 2025 menandai awal tahun baru dalam kalender Islam.
Selain momen perayaan, bulan ini memiliki nilai spiritual tinggi yang dianjurkan untuk dimanfaatkan umat Islam dengan memperbanyak ibadah dan amal kebajikan.
Rasulullah SAW menyebut bulan Muharram sebagai bulan haram dan Syahrullah (bulan Allah).
Istilah "bulan haram" merujuk pada larangan untuk melakukan kezaliman dan perbuatan dosa di dalamnya.
Kata "haram" pada bulan Muharram berarti pengharaman untuk melakukan kezaliman dan perbuatan dosa.
Muharam termasuk dalam empat bulan suci (asyhurul hurum) selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab.
Ini menunjukkan keagungan bulan Muharram dan pentingnya menjaga amal serta perilaku selama berada di dalamnya.
Dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah: 36).
Amalan Bulan Muharram yang Dianjurkan Rasulullah SAW
1. Puasa Tasua dan Asyura
Puasa yang paling dianjurkan setelah Ramadan adalah puasa di bulan Muharam, khususnya pada tanggal 9 (Tasua) dan 10 (Asyura) Muharram.
Nabi SAW bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
"Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Allah, yaitu Muharram." (HR. Muslim)
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
"Puasa di hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa satu tahun sebelumnya.” (HR. Muslim).
2. Menyenangkan keluarga pada Hari Asyura
Dalam riwayat disebutkan:
مَنْ وَسَّعَ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ
“Siapa yang melapangkan (rezeki) bagi keluarganya di hari Asyura, maka Allah akan melapangkan baginya sepanjang tahun.” (HR. Al-Baihaqi).
3. Menjauhkan diri dari maksiat
Dosa yang dilakukan di bulan-bulan haram, termasuk Muharam, lebih besar dosanya. Qatadah rahimahullah berkata:
إِنَّ الظُّلْمَ فِي الشَّهْرِ الْحَرَامِ أَعْظَمُ وِزْرًا مِنَ الظُّلْمِ فِيمَا سِوَاهُ
"Sesungguhnya kezaliman pada bulan haram dosanya lebih besar daripada kezaliman yang dilakukan di luar bulan-bulan haram."
4. Perbanyak zikir dan muhasabah
Bulan Muharam juga menjadi waktu yang tepat untuk introspeksi, memperbanyak dzikir, dan membaca Al-Qur’an. Membaca doa akhir tahun dan awal tahun bisa dijadikan refleksi, walaupun tidak diajarkan secara langsung oleh Nabi SAW.
Dilansir dari Majelis Ulama Indonesia, berikut adalah doa akhir dan awal tahun 1 Muharram:
Doa akhir tahun 1 Muharram:
اَللّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ. وَهَذَاعَامٌ جَدْيُدٌ قَدْ أَقْبَل. أَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مَنَ الشْيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وِالْعَوْنَ عَلَى هَذه النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالْاشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِننَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم
Latin:
“Allahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwal. Wa ‘alaa fadhlikal-‘azhimi wujuudikal-mu’awwal. Wa haadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbal. Nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa-ihii wa junuudihii. Wal’auna ‘alaa haadzhihin-nafsil-ammarati bis-suu-i. Wal-isytighaala bimaa yuqorribuni ilaika zulfa. Yaa dzal-jalaali wal-ikraam. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.”
Terjemahan:
“Ya Allah Engkaulah yang abadi, dahulu, lagi awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu perlindungan dalam tahun ini dari godaan setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan, agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.”
Doa awal tahun 1 Muharram:
اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنَيْ عَنْهُ وَ لَمْ تُرُضِهِ وَ نَسِيْتَهُ وَ لَمْ تَنْسَهُ وَ حَلَمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَي عُقُوْبَتِيْ وَ دَععَوْتَنِيْ اِلَي التَّوْبَةِ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيتَكَ اَللّهُمَّ فَاِنِّيْ اسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ وَ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدتْنِي الثَّوَابَ فَاَسْاَلُكَ اللّهُمَّ يَا ذَاا الْجُوْدِ وَالْكَرَمِ اَنْ تَقْبَلَهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِنَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم
Latin:
"Allahumma maa ‘amiltu fi haadzhis-sanati mimmaa nahaitanii ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubatii wa da’autanii ilat taubati ba’da jur-atii alaa ma’syiyatika, Allahumma fa inni astagfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtanitsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal judi wal karami an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha’ rajaaii minka yaa kariim. wa shallalahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam.”
Terjemahan:
“Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-mu, sedang kami belum bertaubat, padahal engkau tidak melupakannya dan engkau bersabar, yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau sudah mengajak saya untuk bertaubat sesudah saya maksiat. Karena itu ya Allah saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala yang telah saya kerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat yang maha pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas pendahulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.”
5. Bertaubat dan kembali ke jalan Allah
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلتَنظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)." (QS. Al-Hasyr: 18)
Bulan Muharam mengajak umat Islam untuk kembali kepada Allah dengan taubat, amal saleh, dan mempererat hubungan kekeluargaan. Momen pergantian tahun Hijriah seharusnya dijadikan titik tolak perbaikan diri dan kehidupan.
Sebagian artikel ini telah tayang di dan TribunJabar.id dengan judul Daftar 7 Keutamaan Bulan Muharam hingga Disebut Bulan Haram, Ada Amalan yang Dianjurkan Rasulullah.