Jadwal Puasa Sunah Muharram 1447 H: Tasu’a, Asyura, dan Ayyamul Bidh

Puasa 1 Muharram, Niat Puasa 1 Muharram, puasa 1 Muharram, puasa Ayyamul Bidh, puasa asyura, puasa tasua, niat puasa 1 muharram, Jadwal Puasa Sunah Muharram 1447 H: Tasu’a, Asyura, dan Ayyamul Bidh, 1. Puasa 1 Muharram , 2. Puasa Tasu'a (9 Muharram) , 3. Puasa Asyura (10 Muharram)  , 4. Puasa 11 Muharram , 5. Puasa Ayyamul Bidh (13,14,15 Muharram), 6. Puasa Senin dan Kamis 

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan istimewa dalam kalender Hijriah. 

Pada bulan ini, berbagai puasa sunnah sangat dianjurkan, mulai dari puasa Tasu’a, Asyura, puasa Senin-Kamis, hingga puasa Ayyamul Bidh. 

Amalan-amalan tersebut dipercaya membawa pahala besar dan pengampunan dosa bagi yang melaksanakannya dengan niat ikhlas.

Tahun Baru Islam 1447 Hijriah dimulai pada 1 Muharram, yang pada tahun ini jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025.

Momen pergantian tahun ini menjadi saat yang tepat bagi umat Muslim untuk memperbanyak amalan, memperkuat keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dilansir dari Antaranews, berikut ini beberapa puasa sunnah di bulan Muharram. 

1. Puasa 1 Muharram 

Puasa Muharram termasuk salah satu amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan dalam ajaran Islam. Pada tahun ini dilaksakankan pada 27 Juni 2025. 

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas disebutkan mengenai keutamaan puasa pada bulan Muharram.

“Barang siapa berpuasa pada hari akhir Dzulhijjah dan awal Muharram, niscaya Allah ampunkan segala dosa-dosanya, walaupun selama lima puluh tahun melakukannya,” (HR Ibnu Abbas). 

Niat Puasa 1 Muharram 

Puasa 1 Muharram diawali dengan membaca niat. Sama dengan ibadah puasa lainnya, niat puasa 1 Muharram dapat dibaca pada malam hari atau siang hari sebelum masuk zawal atau matahari tergelincir ke barat. 

Niat Puasa 1 Muharram 

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلَِّهِ تَعَالَى

Bacaannya: “Nawaitu shaumal Muharrami lillâhi ta'âlâ”

Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’ala.

2. Puasa Tasu'a (9 Muharram) 

Puasa Tasu’a merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan dalam Islam dan dilaksanakan setiap tanggal 9 Muharram atau tahun ini jatuh pada tanggal 5 juli 2025. 

Ibadah ini menjadi bagian dari semangat umat Muslim dalam meneladani ajaran Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW menganjurkan puasa pada tanggal 9 Muharram sebagai bentuk pembeda dari kaum Yahudi, yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram atau dikenal sebagai hari Asyura.

Hadits riwayat Muslim menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Jika aku masih hidup sampai tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Muharram).” (HR Muslim). 

Niat puasa Tasu’a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû’â lillâhi ta’âlâ"

Artinya: Aku berniat puasa sunah Tasu’a esok hari karena Allah SWT. 

3. Puasa Asyura (10 Muharram)  

Puasa sunnah lainnya yang dianjurkan pada bulan Muharram adalah puasa Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, yang tahun ini jatuh pada 6 Julli 2025.

Keutamaan puasa Asyura sangat besar, seperti yang disebutkan dalam hadist riwayat Muslim:

“Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).  

Niat puasa Asyura 

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaaannya: "Nawaitu shauma Âsyûrâ-a Sunnatan lilâhi ta’âlâ"

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala. 

4. Puasa 11 Muharram 

Sebagai bentuk pembeda dari tradisi kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram), Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk menambah satu hari puasa.

Tambahan ini bisa dilakukan sehari sebelum atau sesudahnya.

Oleh karena itu, puasa pada tanggal 11 Muharram juga dianjurkan, sebagai pelengkap puasa Asyura. Pada tahun ini, puasa 11 Muharram jatuh pada tanggal 7 Juli 2025. 

Anjuran ini merupakan bagian dari upaya meneladani sunnah Rasulullah SAW dan memperbanyak amalan di bulan Muharram, bulan yang dimuliakan dalam Islam.

Niat puasa 11 Muharram

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaannya: "Nawaitu shaumal Muharrami lillâhi ta'âlâ"

Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’ala. 

5. Puasa Ayyamul Bidh (13,14,15 Muharram)

Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa pada pertengahan bulan Hijriah yang jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15. Pada bulan Muharram 1447 H, puasa tersebut jatuh pada tanggal 9, 10, dan 11 Juli 2025. 

Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلَِّهِ تَعَالَى 

Bacaan: "Nawaitu shauma ayyâmil bîdh lillâhi ta'âlâ"

Artinya: Saya niat puasa Ayyamul Bidh karena Allah ta’ala. 

6. Puasa Senin dan Kamis 

Puasa Senin dan Kamis merupakan amalan sunah yang dapat dilaksanakan kapan saja, termasuk selama bulan Muharram. Ibadah ini menjadi salah satu bentuk keteladanan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Niat puasa Senin 

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan: "Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ"

Artinya: aku berniat puasa sunnah hari Senin karena Allah ta’ala. 

Niat puasa Kamis 

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan: "Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ"

Artinya: Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'âlâ.

Demikian jadwal puasa sunnah Muharram 1447 H yang dapat menambah amalan.