Jadwal Puasa Tasua dan Asyura, Niat, dan Keutamaannya

Muharram merupakan momen yang tepat untuk menambah amal ibadah salah satunya dengan puasa sunnah.
Rasulullah SAW secara khusus menganjurkan umatnya supaya menjalankan ibadah puasa sunnah pada bulan Muharram, seperti disampaikan dalam hadis riwayat Muslim.
"Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.'" (HR Muslim)
Hadis tersebut menjadi dasar keutamaan puasa sunnah di bulan Muharram sebagai bentuk ketakwaan dan penghormatan terhadap bulan yang dimuliakan Allah SWT.
Ada sejumlah puasa sunnah di bulan Muharram, antara lain puasa Tasua dan Asyura.
Jadwal Puasa Tasua dan Asyura
Puasa Tasua dan Asyura dilaksanakan dalam waktu berdekatan, puasa Tasua pada 9 Muharram dan puasa Asyura pada 10 Muharram.
Pada tahun ini, ada dua versi pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura, yaitu versi pemerintah dan versi Muhammadiyah.
Versi Pemerintah
Menurut Kalender Hijriah yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Untuk itu:
- Puasa Tasua (9 Muharram) dilaksanakan pada Sabtu, 5 Juli 2025
- Puasa Asyura (10 Muharram) diperingati pada Minggu, 6 Juli 2025
Versi Muhammadiyah
Muhammadiyah melalui Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) menetapkan bahwa 1 Muharram 1447 H jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025. Dengan dasar tersebut maka:
- Puasa Tasua (9 Muharram) jatuh pada Jumat, 4 Juli 2025
- Puasa Asyura (10 Muharram) dilaksanakan pada Sabtu, 5 Juli 2025
Perbedaan tanggal tersebut merupakan hasil dari metode penetapan kalender yang berbeda antara lembaga pemerintah dan organisasi masyarakat.
Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura
Keutamaan Puasa Tasua
Salah satu keutamaan puasa Tasu’a adalah sebagai pembeda dengan kaum Yahudi, sebab mereka berpuasa hanya pada hari Asyura (10 Muharram).
Rasulullah SAW mempunyai keinginan untuk membedakan umat Islam dalam ibadahnya.
Hal ini tertuang dalam hadits riwayat Muslim, di mana Rasulullah SAW bersabda.
“Jika aku masih hidup sampai tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Muharram).” (HR. Muslim)
Hadist ini menjadi dasar anjuran menjalankan puasa Tasu’a sebagai bentuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan Puasa Asyura
Keutamaan puasa Asyura disebutkan dalam hadis riwayat Muslim, di mana Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah dapat menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan besarnya pahala dan keutamaan yang terkandung dalam ibadah puasa Asyura.
Niat Puasa Tasua dan Asyura
Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin an adai sunnatit Tasu’a lillahi Ta’ala
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Tasu’a esok hari karena Allah SWT".
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Asyura-a sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Asyura sebab Allah Ta’ala".
Itulah jadwal, keutamaan, dan niat puasa Tasua dan Asyura pada bulan Muharram yang dapat digunakan untuk menambah amal ibadah.
Antara dan Muhammadiyah