Keutamaan Puasa Muharram 2025: Ibadah Sunnah Paling Utama Setelah Ramadhan

Puasa Muharram, puasa Muharram, Kapan Puasa Muharram, Niat puasa 1 Muharram 2025, puasa muharram, kapan puasa muharram, keutamaan puasa muharram, niat puasa 1 Muharram 2025, Keutamaan Puasa Muharram 2025: Ibadah Sunnah Paling Utama Setelah Ramadhan, Kapan Puasa Muharram Dilaksanakan?, Bagaimana Keutamaan Puasa Asyura dan Tasua?, Apa Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura?, Apa Hikmah Puasa Muharram Bagi Umat Muslim?

Puasa Muharram merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Rasulullah SAW menyebut bulan Muharram sebagai "syahrullah" atau bulannya Allah, menandakan kehormatan dan keutamaannya.

Di antara keutamaan puasa Muharram itu, puasa di bulan Muharram disebut sebagai ibadah paling utama setelah puasa Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah, Muharram," sabda Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Muslim.

Kapan Puasa Muharram Dilaksanakan?

Tahun ini, 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Pada hari itu, umat Islam dianjurkan untuk menyambut tahun baru Hijriah dengan puasa sunnah 1 Muharram.

Puasa ini menjadi bagian dari upaya spiritual untuk memulai tahun baru dengan amal kebaikan.

Niat puasa 1 Muharram 2025:

Latin: Nawaitu shaumal Muharrami lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'ala."

Niat ini dapat dibaca sejak malam hari hingga sebelum matahari tergelincir (zawal). Disunnahkan juga untuk sahur agar mendapat keberkahan lebih dalam menjalankan puasa.

Bagaimana Keutamaan Puasa Asyura dan Tasua?

Selain 1 Muharram, ada dua hari yang juga sangat dianjurkan untuk berpuasa, yaitu:

  • 9 Muharram (Tasua): Sabtu, 5 Juli 2025
  • 10 Muharram (Asyura): Minggu, 6 Juli 2025.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan puasa di hari Asyura. Dalam hadis riwayat Muslim, disebutkan:

"Puasa pada hari Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

Menurut riwayat, Rasulullah berpuasa Asyura sebagai bentuk syukur karena hari itu Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari kejaran Firaun.

Ketika mengetahui orang Yahudi juga berpuasa di hari itu, Rasulullah bersabda bahwa umat Islam lebih berhak atas hari tersebut.

Untuk membedakan dengan kebiasaan orang Yahudi, Rasulullah menganjurkan puasa sehari sebelumnya, yakni pada 9 Muharram (Tasua).

Apa Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura?

Berikut adalah bacaan niat puasa Tasua dan Asyura:

Niat Puasa Tasua (9 Muharram):

Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَاسُوعَاء لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatit Tâsû‘â lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Tasua esok hari karena Allah SWT."

Niat Puasa Asyura (10 Muharram):

Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَاشُورَاء لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil 'Âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah SWT."

Jika niat dilakukan di siang hari sebelum zawal:

Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَاسُوعَاء أو عَاشُورَاء لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatit Tâsû‘â awil 'Âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Tasua atau Asyura hari ini karena Allah SWT."

Apa Hikmah Puasa Muharram Bagi Umat Muslim?

Dalam buku Muharram Bulan Keramat: Mitos atau Realita? karya Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman, disebutkan bahwa puasa di bulan Muharram, terutama Asyura, dapat menghapus dosa-dosa kecil dan meningkatkan derajat seorang hamba.

Rasulullah SAW bersabda:

Aku tidak pernah melihat Nabi SAW berpuasa pada suatu hari yang beliau lebih utamakan dibanding hari lain kecuali hari Asyura dan bulan Ramadan.” (HR Bukhari)

Meski begitu, dosa besar tetap memerlukan taubat nasuha. Namun, keistimewaan puasa Asyura tetap sangat besar dalam pandangan Islam.

Dengan menjalankan puasa 1 Muharram, Tasua, dan Asyura, umat Muslim bisa mengawali tahun Hijriah dengan penuh makna.

Selain itu, ini menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal ibadah, dan menghapus dosa-dosa masa lalu.

Momen ini juga baik dimanfaatkan untuk berdoa, berdzikir, dan mempererat silaturahmi. Puasa di awal Muharram bukan hanya bentuk ketaatan, tapi juga pengharapan atas tahun yang lebih baik.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "".