PPIH Imbau Jemaah Haji Batasi Ibadah Sunnah, Ini Alasannya

Jemaah haji di Arafah
Jemaah haji di Arafah

Berdasarkan catatan PPIH Arab Saudi, ada peningkatan gangguan kesehatan khususnya setelah puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Seperti kondisi kelelahan fisik dan dehidrasi akibat cuaca panas ekstrem, serta penyakit bawaan seperti gangguan pernapasan, diabetes, dan jantung.

"Batasi aktivitas ibadah sunnah yang menguras fisik, dan ganti dengan amalan ringan berpahala besar seperti dzikir, tilawah Al Quran, sedekah, dan lainnya," kata Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi di Makkah pada Minggu, 15 Juni 2025.

Jemaah haji Indonesia di Bandara AMAA, Madinah, Arab Saudi

Jemaah haji Indonesia di Bandara AMAA, Madinah, Arab Saudi

Kata dia, kondisi panas ekstrem bisa berdampak pada kesehatan jemaah, khususnya mereka yang lanjut usia atau memiliki komorbid (penyakit penyerta). Untuk itu, jemaah haji diimbau istirahat dengan cukup dan memperbanyak minum air putih.

"Kami mengimbau seluruh jemaah haji menjaga kesehatan dengan istirahat, perbanyak minum air putih dan jangan menunggu haus, konsumsi makanan tepat waktu, dan gunakan pelindung diri seperti payung dan masker saat keluar hotel," ujarnya.

Di samping itu, Muchlis juga mengingatkan jemaah haji yang mengalami gangguan kesehatan seperti kelelahan ekstrem, batuk/pilek, penurunan nafsu makan, atau gejala serius lainnya untuk segera melapor ke Tim Kesehatan Haji (TKH).

"Persiapkan kondisi fisik dengan baik menjelang jadwal kepulangan. Kondisi sakit berat dapat menghambat proses pemulangan ke tanah air," imbuhnya.

Selanjutnya, Muchlis juga meminta bantuan ketua kelompok terbang (kloter), ketua regu, ketua rombongan, serta kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU) untuk berperan aktif menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada seluruh jemaah di kelompoknya.

“Semoga Allah SWT memberikan kesehatan, kekuatan, dan perlindungan kepada kita semua hingga kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan selamat," pungkasnya.(Ant)