Amalan Rabu Wekasan di Bulan Shafar, Tradisi Tolak Bala dalam Perspektif Islam

rabu wekasan, Rebo Wekasan, rebo wekasan adalah, rabu wekasan 2025, rabu wekasan 2025 jatuh pada tanggal berapa, Rebo Wekasan 2025, rabu wekasan 2025 jatuh pada tanggal, doa rabu wekasan, amalan rabu wekasan, Amalan Rabu Wekasan di Bulan Shafar, Tradisi Tolak Bala dalam Perspektif Islam, Keyakinan Turunnya Bala di Rabu Terakhir Bulan Shafar, Amalan yang Dianjurkan Menurut Mbah Moen, Membaca Surah Yasin dan Shalawat Munjiyah, Menulis Ayat Salam dan Meminum Airnya, Perspektif Pesantren: Doa dan Syariat

Bulan Shafar dalam tradisi Islam kerap dikaitkan dengan berbagai perbincangan seputar bala dan musibah. 

Di sebagian masyarakat Muslim, terutama yang masih memegang tradisi sufistik serta merujuk pada kitab-kitab mujarrabāt (kumpulan doa dan amalan yang diyakini mujarab), terdapat keyakinan bahwa pada Rabu terakhir bulan Shafar Allah SWT menurunkan berbagai macam bala.

Keyakinan ini kemudian melahirkan sejumlah amalan, doa, serta wirid yang diyakini sebagai ikhtiar untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT. 

Keyakinan Turunnya Bala di Rabu Terakhir Bulan Shafar

Dikutip dari website resmi Pondok Pesantenan Al-Anwar, sejumlah ulama sufi dan ahli kasyf meyakini bahwa setiap tahun, Allah SWT menurunkan bala dalam jumlah besar pada Rabu terakhir bulan Shafar.

Jumlah bala itu disebut mencapai 320.000 macam.

Bala tersebut, menurut sebagian riwayat, diturunkan dari langit kemudian diserahkan kepada malaikat tertentu. Dari sana, bala dialirkan kepada al-Quthb al-Ghawts (wali agung dalam kosmologi tasawuf) dan dibagikan ke seluruh penjuru dunia.

Atas dasar keyakinan ini, sebagian kalangan menyebut Rabu terakhir bulan Shafar sebagai yaum nahs mustamirr atau hari sial yang terus-menerus.

Kendati demikian, istilah ini bukan bersumber dari hadis sahih, melainkan berkembang dalam tradisi ulama sufi sebagai isyarat spiritual mengenai hari penuh ujian.

Amalan yang Dianjurkan Menurut Mbah Moen

rabu wekasan, Rebo Wekasan, rebo wekasan adalah, rabu wekasan 2025, rabu wekasan 2025 jatuh pada tanggal berapa, Rebo Wekasan 2025, rabu wekasan 2025 jatuh pada tanggal, doa rabu wekasan, amalan rabu wekasan, Amalan Rabu Wekasan di Bulan Shafar, Tradisi Tolak Bala dalam Perspektif Islam, Keyakinan Turunnya Bala di Rabu Terakhir Bulan Shafar, Amalan yang Dianjurkan Menurut Mbah Moen, Membaca Surah Yasin dan Shalawat Munjiyah, Menulis Ayat Salam dan Meminum Airnya, Perspektif Pesantren: Doa dan Syariat

Ilustrasi berdoa.Berikut adalah kumpulan doa memohon selamat dunia akhirat yang mudah dihafalkandan bisa dibaca saat Rabu Wekasan 2025.

Almaghfurlah KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, ulama kharismatik dari Rembang, Jawa Tengah, turut memberikan penjelasan mengenai amalan pada Rabu terakhir bulan Shafar.

Menurut beliau, yang dianjurkan adalah shalat hajat empat rakaat, bukan Shalat Rabu Wekasan sebagaimana dipahami sebagian masyarakat.

Niat shalat tersebut adalah untuk memohon agar dijauhkan dari bala selama satu tahun penuh:

"Ushallī sunnatal hājati lidaf‘il balā’i arba‘a rak‘ātin lillāhi ta‘ālā."

Shalat hajat ini dilakukan empat rakaat dengan dua salam. Pada setiap rakaat, setelah membaca Surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan:

  • Surah Al-Kautsar sebanyak 17 kali,
  • Surah Al-Ikhlas sebanyak 5 kali,
  • Surah Al-Mu‘awwidzatayn (Al-Falaq dan An-Nas) masing-masing 1 kali.

Setelah salam, dianjurkan membaca doa khusus untuk memohon perlindungan dari bala yang diturunkan pada hari tersebut.

Menurut sebagian sufi, barang siapa mengamalkannya akan dijaga Allah SWT dari musibah hingga satu tahun ke depan.

Membaca Surah Yasin dan Shalawat Munjiyah

rabu wekasan, Rebo Wekasan, rebo wekasan adalah, rabu wekasan 2025, rabu wekasan 2025 jatuh pada tanggal berapa, Rebo Wekasan 2025, rabu wekasan 2025 jatuh pada tanggal, doa rabu wekasan, amalan rabu wekasan, Amalan Rabu Wekasan di Bulan Shafar, Tradisi Tolak Bala dalam Perspektif Islam, Keyakinan Turunnya Bala di Rabu Terakhir Bulan Shafar, Amalan yang Dianjurkan Menurut Mbah Moen, Membaca Surah Yasin dan Shalawat Munjiyah, Menulis Ayat Salam dan Meminum Airnya, Perspektif Pesantren: Doa dan Syariat

Bacaan doa Rebo Wekasan dalam bentuk teks Arab, transliterasi Latin, serta terjemahan, serta waktu untuk membacanya.

Selain shalat hajat, sebagian ṣāliḥīn juga menyebutkan anjuran membaca Surah Yasin pada Rabu terakhir bulan Shafar. Saat sampai pada ayat:

﴿ سَلَامٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ ﴾

ayat ini diulang sebanyak 313 kali. Setelah itu, dibaca shalawat munjiyah atau shalawat keselamatan:

اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةٌ تُنْجِينَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الأَهْوَالِ وَالآفَاتِ ، وَتَقْضِي لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ ...

Kemudian dilanjutkan dengan doa perlindungan:

اللهم أَصْرِفْ عَنَّا شَرَّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ ، وَمَا يَخْرُجُ مِنَ الْأَرْضِ ...

Setelah itu, umat dianjurkan memanjatkan doa untuk keselamatan, baik urusan dunia maupun akhirat.

Tradisi lain yang disebutkan dalam kitab Na‘t al-Bidāyāt adalah menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung lafaz salam (keselamatan), kemudian dilarutkan dalam air dan diminum.

Beberapa ayat yang biasa dituliskan antara lain:

﴿ سَلَامٌ قَوْلًا مِّن رَّبِّ رَّحِيمٍ ﴾

﴿ سَلَامُ عَلَى نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ ﴾

﴿ سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ﴾

﴿ سَلَامُ عَلَى مُوسَى وَهَرُونَ ﴾

﴿ سَلَامُ عَلَى إِلْ يَأْسِينَ ﴾

﴿ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ ﴾

﴿ مِن كُلِّ أَمْرٍ سَلَمُ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ﴾

Menurut riwayat, siapa yang meminum air tersebut akan dilindungi dari bala hingga satu tahun penuh.

Perspektif Pesantren: Doa dan Syariat

rabu wekasan, Rebo Wekasan, rebo wekasan adalah, rabu wekasan 2025, rabu wekasan 2025 jatuh pada tanggal berapa, Rebo Wekasan 2025, rabu wekasan 2025 jatuh pada tanggal, doa rabu wekasan, amalan rabu wekasan, Amalan Rabu Wekasan di Bulan Shafar, Tradisi Tolak Bala dalam Perspektif Islam, Keyakinan Turunnya Bala di Rabu Terakhir Bulan Shafar, Amalan yang Dianjurkan Menurut Mbah Moen, Membaca Surah Yasin dan Shalawat Munjiyah, Menulis Ayat Salam dan Meminum Airnya, Perspektif Pesantren: Doa dan Syariat

tradisi rebo wekasan

Dalam tradisi pesantren, amalan-amalan di Rabu terakhir bulan Shafar dipahami sebagai bagian dari mujarrabāt. Artinya, amalan tersebut bukan bersumber dari dalil yang qath‘i (pasti) seperti hadis sahih, tetapi dari pengalaman spiritual para ulama sufi dan wali.

Pandangan yang Membolehkan

Sebagian ulama pesantren membolehkan amalan ini dengan pertimbangan bahwa:

Ia termasuk doa dan permohonan perlindungan, sedangkan doa dalam Islam sifatnya luas.

Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan shalawat pasti membawa keberkahan.

Mengulang bacaan atau menulis ayat lalu meminumnya bisa dipandang sebagai bentuk tabarruk (mengambil berkah) dengan kalam Allah SWT.

Pandangan yang Mengkritik

Namun, ada pula ulama yang bersikap kritis. Mereka menilai tidak ada dalil sahih dari Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan adanya bala khusus di Rabu terakhir bulan Shafar.

Mengaitkan hari tertentu dengan bala bahkan bisa menyerupai thiyarah (keyakinan tentang kesialan), yang dilarang dalam syariat.

Amalan pada Rabu terakhir bulan Shafar atau yang populer disebut Rabu Wekasan merupakan bagian dari khazanah ulama salaf, terutama dalam literatur tasawuf dan mujarrabāt.

Dari sisi syariat, amalan ini tidak boleh diyakini sebagai ibadah yang ditetapkan Rasulullah SAW, melainkan sekadar ikhtiar doa yang boleh dilakukan selama tidak disertai keyakinan batil.

Pesantren umumnya menempatkan amalan ini dalam wilayah fadā’il al-a‘māl (amalan tambahan) sambil tetap menekankan akidah tauhid, bahwa satu-satunya yang memberi manfaat dan mudarat hanyalah Allah SWT.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!