Amalan-amalan Rebo Wekasan, MUI: Ibadah harus Sesuai Dalil
Tradisi Rebo Wekasan yang diperingati setiap hari Rabu terakhir bulan Safar sering diiringi dengan amalan ibadah tertentu, terutama pada malam harinya.
Rebo Wekasan adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat muslim di Indonesia, terutama di Jawa, Sunda, dan Madura.
Tradisi ini berpusat pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah.
Tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Amalan yang kerap dilakukan adalah shalat khusus dan pembacaan doa yang diyakini sebagai penolak bala.
Namun, bagaimana pandangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai amalan-amalan ini?
Amalan Rebo Wekasan
Menurut Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Kiai Miftah, setiap ibadah mahdhah (ibadah murni seperti shalat) harus memiliki dasar yang jelas dari Al Quran dan sunah.
“Dalam fikih, ibadah mahdhah bersifat tauqifiyah. Artinya, harus berdasarkan petunjuk dari Al Quran dan sunnah, baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata Miftah dalam keterangan tertulisnya, dilansir dari MUI, Rabu (20/8/2025).
Dia mencontohkan, shalat dhuha atau salat gerhana memiliki dalil langsung, sedangkan shalat sunah mutlak (hsalat yang tidak terikat waktu dan sebab tertentu) memiliki dalil tidak langsung.
Shalat Rebo Wekasan: perbedaan pendapat ulama
Terkait pelaksanaan salat khusus pada Rebo Wekasan, Miftah menjelaskan bahwa hal ini memunculkan perbedaan pendapat di kalangan ulama.
Perdebatan muncul karena tradisi ini mengkhususkan waktu ibadah tanpa adanya dalil yang kuat.
Meskipun shalat sunah mutlak pada dasarnya bisa dilakukan kapan saja, mengkhususkannya pada momen seperti Rebo Wekasan bisa memunculkan keyakinan yang keliru.
"Berdoa itu ibadah yang mulia, tetapi mengaitkannya dengan momen tertentu tanpa dalil bisa menimbulkan keyakinan yang keliru,” ujar Miftah.
Doa dan zikir Rebo Wekasan
tradisi rebo wekasan
Selain shalat, Rebo Wekasan juga diisi dengan wirid, doa, dan zikir khusus.Miftah menegaskan bahwa berdoa dan berzikir untuk memohon perlindungan dari musibah adalah amalan mulia yang sangat dianjurkan.
Namun, permasalahan timbul ketika doa atau zikir tersebut dikaitkan secara khusus dengan Rebo Wekasan, seolah-olah ada aturan syariat yang mengaturnya.
"Inilah yang menjadi titik perbedaan pendapat para ulama,” ungkap Miftah.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
