Doa Rebo Wekasan 2025: Bacaan Arab, Latin, Terjemahan dan Waktu Membacanya

Bagi sebagian masyarakat Muslim di Indonesia, hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam penanggalan Hijriah memiliki makna tersendiri.
Hari ini dikenal dengan sebutan Rebo Wekasan, sebuah tradisi yang diyakini sebagai waktu memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah SWT.
istilah Rebo Wekasan sendiri sering juga disebut dengan Rabu Pungkasan. Sebutan ini berasal dari kata “Rebo” yang berarti Rabu dan “wekasan” yang berarti akhir atau selesai.
Tradisi ini memang selalu jatuh pada Rabu terakhir di bulan Safar, bulan kedua dalam kalender Hijriah yang datang setelah Muharram
Tradisi Rebo Wekasan masih dilestarikan di berbagai daerah Nusantara. Banyak umat Islam meyakini bahwa pada hari tersebut merupakan momen untuk memperbanyak doa, berharap dijauhkan dari bala serta musibah yang bisa menimpa manusia.
Di antara amalan yang berkembang, terdapat doa-doa yang banyak dianjurkan untuk dibaca pada hari Rebo Wekasan.
Meskipun tidak bersifat wajib, doa-doa ini dipandang sebagai bentuk ikhtiar spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta memperkuat harapan akan keselamatan dan keberkahan hidup.
Salah satu doa yang banyak diamalkan pada Rebo Wekasan adalah doa khusus perlindungan yang diajarkan para ulama dan dikenal luas di kalangan masyarakat Muslim.
Bacaan Doa Rebo Wekasan
Dilansir dari Antara, Syekh Abdul Hamid dalam kitab-nya Kanzun Najah wa as-Surur juga menganjurkan agar kaum Muslimin memperbanyak doa di hari Rabu terakhir bulan Safar.
Disebutkan, doa ini dibaca agar mendapat perlindungan dari mara bahaya dan diberikan keselamatan. Beliau menyampaikan:
فَمَنْ أَرَادَ السَّلَامَةَ وَالْحِفْظَ مِنْ ذَلِكَ فَلْيَدْعُ أَوَّلَ يَوْمٍ مِنْ صَفَرٍ، وَكَذَا فِي آخِرِ أَرْبِعَاءِ مِنْهُ بِهَذَا الدُّعَاءِ، فَمَنْ دَعَا بِهِ دَفَعَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَنْهُ شَرَّ ذَلِكَ الْبَلَاءِ
Artinya: "Barang siapa yang menginginkan keselamatan serta perlindungan dari bala tersebut, hendaknya berdoa pada hari pertama bulan Safar, dan juga di Rabu terakhir bulan itu dengan doa ini. Siapa saja yang membacanya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghindarkan dirinya dari keburukan bala tersebut."
Berikut bacaan doa Rebo Wekasan dalam bentuk teks Arab, transliterasi Latin, serta terjemahan agar dapat diamalkan oleh berbagai kalangan.
1. Doa Rebo Wekasan yang pertama
اللّهُمَّ إِنِّي أسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الحُسْنَى، وَبِكَلِمَاتِكَ التّامّاتِ وَبِحُرْمَةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ - صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - أَنْ تَحْفَظَنِي وَأَنْ تُعَافِيَنِي مِنْ بَلَائِكَ، يَا دَافِعَ البَلاَيَا، يَا مُفَرِّجَ الهَمِّ، وَيَا كَاشِفَ الغَمِّ، اكْشِفْ عَنِّي مَا كُتِبَ عَلَيَّ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِنْ هَمٍّ أَوْ غَمٍّ؛ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وَصَلَّى اللّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا.
Teks Arab latin:
Allāhumma innī asaluka bi-asmāika al-ḥusnā, wa bi-kalimātika al-tammāt, wa bi-ḥurmat nabiyyika Muḥammad - ṣallallāhu ʿalayhi wa sallam - an taḥfaẓanī wa an tuʿāfiyanī min balāika, yā dāfiʿ al-balāyā, yā mufarriǧ al-hamm, wa yā kāshif al-ghamm, ikshif ʿannī mā kutiba ʿalayya fī hādhihi as-sanah min hamm aw ghamm; innaka ʿalā kulli shayin qadīr, wa ṣallallāhu ʿalā sayyidinā Muḥammad wa ʿalā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallam taslīman.
Artinya:
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan nama-nama-Mu yang indah, dengan kalimat-kalimat-Mu yang sempurna, dan dengan kemuliaan Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar Engkau menjaga dan menyelamatkan-ku dari cobaan-Mu. Wahai Zat yang menolak bala, yang melapangkan kesusahan, dan yang mengangkat kesedihan, jauhkan-lah dariku segala hal yang telah ditetapkan atas diriku pada tahun ini berupa duka atau kesulitan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, serta para sahabatnya."
2. Doa Rebo Wekasan yang kedua
Teks Arab:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ – أَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّ هَذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ، وَأَعُوذُ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ، وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْرَتِكَ أَنْ تُجِيرَنِي وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِي وَأَهْلِي وَأَحِبَّائِي، وَمَا تُحِيطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي مِنْ شَرِّ هَذِهِ السَّنَةِ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيهَا، وَاصْرِفْ عَنِّي شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ، يَا كَرِيمَ النَّظَرِ، وَاخْتِمْ لِي فِي هَذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ وَالسَّعَادَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِي وَالأَهْلِ وَمَا تَحُوطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِي وَجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ – وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Teks Arab latin:
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Wa ṣallallāhu ta‘ālā ‘alā sayyidinā Muḥammadin wa ‘alā ālihī wa ṣaḥbihī ajma‘īn A‘ūdzu billāhi min sharri hādzāz-zamāni wa ahlihī, wa a‘ūdzu bijalālika wa jalāli wajhika, wa kamāli jalāli qudratika an tujīranī wa wālidayya wa aulādī wa ahlī wa aḥibbā’ī, wa mā tuḥīṭuhu syafaqatu qalbī min sharri hādzihis-sanah, wa qinī sharra mā qaḍaita fīhā, waṣrif ‘annī sharra syahri ṣafar, yā karīman-naẓar, wakhtim lī fī hādzāsy-syahri waddaḥri bis-salāmati wal-‘āfiyati was-sa‘ādah lī wa liwālidayya wa aulādī wal-ahli wa mā taḥūṭuhu syafaqatu qalbī wa jamī‘il-muslimīn wa ṣallallāhu ta‘ālā ‘alā sayyidinā Muḥammadin wa ‘alā ālihī wa ṣaḥbihī wa sallam.
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah Ta’ala mencurahkan shalawat kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan seluruh sahabat beliau. Aku berlindung kepada Allah dari keburukan zaman ini dan penduduknya. Aku berlindung dengan keagungan-Mu, cahaya wajah-Mu, serta kesempurnaan kekuasaan-Mu agar Engkau menjaga diriku, kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, orang-orang yang ku-cintai, dan siapa pun yang dekat di hatiku dari keburukan tahun ini. Lindungi-lah aku dari segala kejelekan yang telah Engkau tetapkan di dalamnya, dan jauhkan aku dari keburukan bulan Safar. Wahai Dzat yang pandangannya penuh kasih, akhiri bulan ini serta umur-ku dengan keselamatan, kesehatan, dan kebahagiaan, baik untuk diriku, orang tuaku, anak-anakku, keluarga, semua yang dekat di hatiku, dan seluruh kaum Muslimin. Semoga Allah Ta’ala senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabat beliau."
Selain doa tersebut, ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan ketika memasuki Rebo Wekasan yaitu membaca Al-Quran dan beristighfar.
Kapan Rabu Wekasan 2025?
Pembacaan doa di atas bisa dilakukan ketika waktu sudah memasuki pergantian hari ke Rebo Wekasan.
Di tahun 2025, acuan pelaksanaan Rebo Wekasan merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia 1447 H yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Dalam kalender tersebut, bulan Safar dimulai pada 1 Safar 1447 H bertepatan dengan Sabtu, 26 Juli 2025, dan berakhir pada 30 Safar 1447 H atau Minggu, 24 Agustus 2025.
Dengan demikian, Rabu terakhir di bulan Safar tahun 1447 H jatuh pada 26 Safar 1447 H, yang bertepatan dengan Rabu, 20 Agustus 2025.
Pada tanggal inilah masyarakat Muslim di sejumlah wilayah Indonesia akan melaksanakan tradisi Rebo Wekasan tahun 2025.
Tradisi yang merupakan warisan turun-temurun ini berpadu antara nilai keagamaan dan budaya lokal, sehingga tetap hidup di tengah arus modernisasi.
Dari pembacaan doa khusus hingga berbagai ritual adat, tradisi Rebo Wekasan mencerminkan kearifan masyarakat dalam memaknai waktu sekaligus menjaga harmoni kehidupan.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!