Menlu Sugiono: 123 WNI di Iran-Israel Berhasil Dievakuasi

Menteri Luar Negeri, Sugiono dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat
Menteri Luar Negeri, Sugiono dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengatakan pemerintah Indonesia terus melakukan evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah konflik khususnya di Iran dan Israel. 

Sugiono menyebut, dari 386 WNI di Iran, sebanyak 97 orang di antaranya telah berhasil dievakuasi. Sementara sisanya, kata dia, masih memilih untuk berada di Iran.

"Dari 386 yang ada di Iran, 97 orang kami berhasil evakuasi lewat Azerbaijan, sisanya masih ada di sana, ada yang memilih untuk tetap berada di sana dan belum menyatakan kesediannya untuk pindah. Namun, ini juga terus kita pantau keadaannya," kata Sugiono dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 30 Juni 2025.

VIVA Militer: 110 WNI dievakuasi dari Sudan dengan pesawat TNI AU

VIVA Militer: 110 WNI dievakuasi dari Sudan dengan pesawat TNI AU

Tak hanya itu, sebanyak 26 WNI yang berada di wilayah Israel seperti Tel Aviv, Yerusalem hingga Arava juga telah dievakuasi. Proses evakuasi tersebut turut dibantu oleh KBRI Amman, Yordania. 

"Secara paralel KBRI Amman juga memfasilitasi evakuasi 26 WNI dari wilayah Tel Aviv, kemudian Yerusalem dan Arava dan rencana evakuasi bagi warga negara yang ada di wilayah-wilayah ini masih akan terus kami lanjutkan," tutur dia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat

Sugiono melanjutkan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh Kantor Perwakilan Kementerian Luar Negeri di wilayah Timur Tengah untuk menyiapkan langkah-langkah kontinjensi dalam menjamin perlindungan WNI di wilayah masing-masing.

"Kami telah membentuk suatu gugus tugas yang disebut crisis respond team dan melakukan table top exercise jika sewaktu-waktu perkembangan situasi terburuk, memaksa kita mengevakuasi warga negara di negara-negara tersebut," pungkas Sugiono.