Cerita Perjuangan Ibu-ibu di Indramayu di Hari Pertama Sekolah, Berangkat Pagi Demi Dapat Bangku Paling Depan

Hari pertama masuk sekolah tak hanya disambut antusias oleh para siswa, namun juga orangtua.
Namun, ada cerita unik dari orang tua siswa di SD Negeri 4 Kedokan Agung, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, di hari pertama masuk sekolah pada Senin (17/7/2025).
Semangat luar biasa justru terpancar dari barisan orangtua murid, terutama para ibu, rela datang sejak subuh demi memastikan anak-anak mereka duduk di bangku paling depan.
Tak Sempat Berdandan dan Bawa Tali Rafia
Tanpa sempat mandi atau berdandan, para ibu berdiri berdesakan di depan gerbang sekolah.
Mereka membawa tas anak dan seutas tali rafia, senjata sederhana dalam tradisi tahunan "perlombaan" berebut bangku ini.
Tradisi ini bukan hal baru, bahwa setiap awal tahun ajaran, para orang tua berlomba mendapatkan bangku terbaik yaitu bangku yang berada paling dekat dengan papan tulis.
Begitu gerbang sekolah dibuka, suasana pun berubah menjadi hiruk-pikuk. Para orang tua langsung berlari menuju ruang kelas.
Mereka akan mulai menandai kursi dan meja dengan mengikatnya menggunakan tali rafia ke tas anak masing-masing.
Tanpa ragu atau merasa malu, ibu-ibu ini hanya bertekad agar sang anak bisa mendapatkan tempat terbaik untuk belajar di dalam kelas.
Alasan Bangku Terdepan Menjadi Incaran
Karmi, salah satu ibu murid, mengatakan bahwa ia sengaja berangkat dari rumah sejak pukul 05.00 WIB.
"Biar kelihatan pelajarannya," ujarnya singkat saat ditanya alasan mengapa ia bersusah payah datang pagi-pagi sekali.
Namun sesampainya di sekolah, ternyata sudah banyak orang tua lain yang juga menunggu gerbang dibuka. Persaingan pun tak terelakkan.
Surtini, orang tua murid lainnya, juga tak kalah sigap. Ia membawa tali rafia sendiri dan langsung mengikat bangku pilihan agar tidak direbut orang lain.
"Biar dapat bangku di depan," ucapnya sambil tersenyum lega.
Bagi mereka, bangku depan bukan sekadar tempat duduk, melainkan simbol perhatian dan harapan akan masa depan anak-anak.
Duduk di baris depan diyakini membantu anak lebih fokus dan mudah memahami pelajaran.
"Karena kalau kebagian di bangku belakang nanti gak keliatan pembelajarannya," kata Karmi lagi.
"Alhamdulillah dapat bangkunya di depan," kata Karmi dengan napas lega dan wajah puas.
Tas yang diikat ke bangku di SDN 4 Kedokan Agung di Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, pada hari pertama masuk sekolah Senin (17/7/2023).
Setelah berhasil mengamankan bangku yang diinginkan, para orang tua tidak langsung pulang.
Mereka tetap tinggal di sekolah, menunggu hingga jam masuk dimulai. Beberapa memilih sarapan di halaman sekolah, sembari menjaga bangku anak dan menemani mereka sampai lonceng tanda masuk berbunyi.
Pemandangan ini bukan hanya unik, tapi juga menyentuh. Dalam kesederhanaan dan keterbatasan, perjuangan para ibu di Indramayu ini patut dihargai.
Mereka menjadi bukti nyata bahwa pendidikan adalah hal yang sangat mereka perjuangkan. Bukan dengan kata-kata, melainkan dengan tindakan nyata sejak dini hari.