Top 8+ Jenis Kebaya Tradisional Khas Nusantara, Mana Favoritmu?

Kebaya, kebaya, Jenis Kebaya, jenis kebaya, sejarah kebaya, asal usul kebaya, 8 Jenis Kebaya Tradisional Khas Nusantara, Mana Favoritmu?

Kebaya bukan sekadar busana. Ia adalah simbol identitas, sejarah, dan kebanggaan perempuan Indonesia. Di tengah derasnya arus modernisasi, kebaya tetap eksis sebagai warisan budaya yang hidup dan terus berkembang.

Kini, melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023, pemerintah resmi menetapkan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional. Penetapan ini menjadi bentuk penghormatan sekaligus upaya pelestarian terhadap kebaya sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

“Kebaya merepresentasikan nilai-nilai budaya, estetika, dan keberagaman daerah di Nusantara,” dikutip dari Antaranews.

Peringatan Hari Kebaya Nasional 2025 pun disambut antusias oleh masyarakat, terutama generasi muda. Gerakan seperti “Selasa Berkebaya” terus digaungkan, menjadi bentuk partisipasi aktif dalam merawat tradisi sekaligus menanamkan rasa bangga terhadap identitas lokal.

Tak hanya di dalam negeri, kebaya juga telah mendapat pengakuan dunia. Pada 2023, kebaya resmi diajukan sebagai nominasi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, berkat kolaborasi lima negara Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand.

Pengakuan tersebut mengukuhkan posisi kebaya sebagai simbol multikultural yang menyatukan nilai sejarah, estetika, dan keberagaman etnis di Asia Tenggara.

Kebaya dipercaya telah hadir di Indonesia sejak abad ke-15 hingga ke-16. Kata “kebaya” diyakini berasal dari serapan berbagai bahasa: bahasa Arab kaba (pakaian), Portugis caba atau cabaya (tunik), serta pengaruh budaya Tionghoa.

Awalnya, kebaya digunakan oleh perempuan bangsawan sebagai penanda status sosial. Namun seiring perkembangan zaman, kebaya mengalami transformasi dan adaptasi di berbagai wilayah, menjelma menjadi busana nasional perempuan Indonesia yang kaya akan makna dan keragaman.

Ragam Jenis Kebaya Tradisional Indonesia

Kebaya, kebaya, Jenis Kebaya, jenis kebaya, sejarah kebaya, asal usul kebaya, 8 Jenis Kebaya Tradisional Khas Nusantara, Mana Favoritmu?

Sekelompok pegiat kebaya, menggelar kampanye gerakan #SelasaBerkebaya di sekitaran Tugu Monas, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019). Kampanye #SelasaBerkebaya ini digagas untuk membiasakan perempuan mengenakan kebaya.

Indonesia memiliki banyak sekali jenis kebaya, masing-masing mencerminkan keunikan budaya daerahnya. Berikut ini beberapa jenis kebaya paling populer dan ikonik:

1. Kebaya Jawa

Berakar dari era Kerajaan Majapahit, kebaya ini dikenakan para bangsawan di Yogyakarta dan Surakarta. Ciri khasnya terletak pada kerah V, panjang hingga lutut, serta bahan transparan seperti brokat atau sutra dengan bordiran emas di bagian lengan dan dada. Umumnya berwarna gelap seperti hitam atau merah tua.

2. Kebaya Bali

Warna-warna cerah seperti kuning, ungu, dan merah muda menjadi identitas kebaya Bali. Kebaya ini dipadukan dengan kamen (kain lilit) dan obi di pinggang sebagai simbol penjaga etika. Bahan yang digunakan biasanya brokat atau katun ringan.

3. Kebaya Encim (Betawi)

Merupakan hasil akulturasi budaya Betawi, Tionghoa, dan Melayu. Memiliki motif bordiran flora dan fauna serta teknik kerancang (bordir berlubang). Warna cerah dan detail artistik menjadi ciri utama kebaya ini.

4. Kebaya Sunda

Dikenal dengan kerah sabrina atau segilima, serta lengan melebar di ujung. Kebaya Sunda dipadukan dengan jarik atau sinjang khas, menghadirkan nuansa feminin dan anggun.

5. Kebaya Rancongan (Madura)

Modelnya ramping dan pas di badan. Biasanya dipakai dengan sarung batik bermotif khas seperti Lasem dan dihias dengan kalung brodong serta giwang emas. Menonjolkan kesan elegan dan mewah.

6. Kebaya Labuh (Riau)

Memiliki panjang hingga lutut dengan potongan bawah melebar seperti labu. Tiga kancing besar di bagian dada menjadi identitas khasnya. Dipadukan dengan kain cual, batik khas Kepulauan Riau.

7. Kebaya Basiba (Minangkabau)

Berasal dari Sumatera Barat, kebaya ini longgar dan panjang menyerupai kaftan. Biasanya dikenakan saat upacara adat dengan bawahan songket atau batik.

8. Kebaya Kutubaru

Memiliki ciri khas kain tambahan di tengah dada (bef) yang menghubungkan sisi kiri dan kanan. Model ini memberi kesan klasik namun tetap anggun, cocok untuk berbagai acara.

Model Kebaya Lain yang Populer di Masyarakat

Mengutip situs TradisiKebaya.id, kebaya pada dasarnya adalah model atasan yang memiliki potongan khas: bukaan depan, simetris, dan berlengan. Bahan yang digunakan bisa bervariasi—dari brokat, katun, beludru hingga sifon. Namun tidak semua baju brokat otomatis bisa disebut kebaya.

Beberapa model kebaya populer lainnya antara lain:

  • Kebaya Kartini: Simbol perjuangan perempuan, biasa dikenakan dengan sanggul dan kain batik.
  • Kebaya Krancang: Dikenal juga sebagai kebaya encim/peranakan dengan detail bordir cerah.
  • Kebaya Noni/Nyonya: Berwarna putih atau krem, berhiaskan renda di leher dan lengan, dipengaruhi gaya Belanda.
  • Kebaya Ambon: Model Kartinian berwarna putih dengan manset, sering digunakan dalam acara keagamaan.

Lebih dari sekadar pakaian, kebaya adalah narasi yang merepresentasikan identitas, kelembutan, kekuatan, dan kearifan perempuan Indonesia. Di momen Hari Kebaya Nasional, masyarakat diajak kembali mencintai kebaya, mengenakannya dengan bangga, dan menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari.

Dengan semangat pelestarian budaya, mari jadikan kebaya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas nasional. Sebab, seperti kata pepatah, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai warisan budayanya.”