Asal Usul Pacu Jalur, Awalnya Acara Perayaan HUT Ratu Wilhelmina

Video pacu jalur viral di media sosial. Dalam video tersebut, seorang anak kecil tampak menari di ujung perahu panjang yang melaju kencang di sungai, diiringi puluhan pendayung yang mendayung kompak.
Aksi lincah sang penari memikat perhatian netizen dan disebut-sebut punya “aura farming”, istilah populer Gen Z untuk menggambarkan penampilan yang memikat dan penuh pesona.
Lalu apa itu Pacu Jalur? Dari mana asal Pacu Jalur?
Dikutip dari laman Kementerian Pariwisata, Pacu Jalur adalah sejenis lomba dayung tradisional yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Perlombaan mendayung ini menggunakan perahu dari kayu gelondongan, alias kayu utuh tanpa sambungan. Oleh masyarakat Riau, perahu tersebut dikenal dengan nama “jalur”.
Pacu Jalur merupakan tradisi budaya turun-temurun yang diwariskan lebih dari 100 tahun oleh nenek moyang masyarakat Kuansing. Pada abad ke-17, jalur hanya digunakan sebagai alat transportasi bagi masyarakat yang tinggal sepanjang aliran Sungai Kuantan.
Seiring berjalannya waktu, jalur-jalur yang digunakan sebagai alat transportasi tersebut semakin berkembang.
Baik itu muncul jalur yang dihias dengan ukiran indah dan khas, dilengkapi payu, selendang, tiang tengah (gulang-gulang), serta lambai-lambai (tempat khusus bagi juru mudi berdiri).
Perkembangan tersebutlah yang akhirnya “melahirkan” lomba adu cepat antar jalur, atau saat ini dikenal sebagai nama Festival Pacu Jalur. Awalnya, Pacu Jalur diselenggarakan untuk merayakan hari raya agama Islam, seperti Hari Raya Idulfitri di Riau.
Festival Pacu Jalur di Riau, 2022.
Namun, di masa penjajahan Belanda, Pacu Jalur digunakan untuk merayakan hari ulang tahun Ratu Wilhelmina setiap tanggal 31 Agustus.
Ratu Wilhelmina merupakan seorang ratu Belanda yang dikenal karena memerintah selama masa-masa penting dalam sejarah Belanda dan Hindia Belanda (Indonesia).
Di berbagai daerah lain, ada juga berbagai acara perayaan hari ulang tahun Ratu Wilhelmina. Di Batavia, nama sebelum Jakarta, ada acara pasar malam bertajuk "Pasar Gambir Batavia".
Setelah Indonesia merdeka, Pacu Jalur digelar untuk menyambut hari raya keagamaan seperti Idul Fitri, dan kini menjadi perayaan nasional dalam rangka kemerdekaan RI.
Perlombaan yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1903 ini kini menjadi agenda tetap Pemerintah Provinsi Riau untuk menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara berkunjung ke Riau.
Pada tahun 2023, Festival Pacu Jalur berlangsung selama 4 hari dan sukses menarik perhatian masyarakat Indonesia.
Tak hanya karena seru, popularitas Festival Pacu Jalur melejit berkat aksi penari cilik yang asyik joget di atas perahu.
Berkat keunikannya, Festival Pacu Jalur menjadi salah satu festival yang dinantikan oleh banyak orang