Apa Itu Pacu Jalur yang Jadi Google Doodle Hari ini? Ini Sejarahnya.

Google Doodle, Pacu Jalur, google doodle hari ini, Apa Itu Pacu Jalur yang Jadi Google Doodle Hari ini?  Ini Sejarahnya., Tradisi pacu jalur, Sejarah Tradisi Pacu Jalur, Tugas anak pacu, Festival Pacu Jalur Selalu Ditunggu

Pacu jalur jadi Google Doodle hari ini 17 Agustus 2025 memperingati Hari Kemerdekaan RI. 

Tampak animasi lima orang di atas perahu dengan satu orang berada di paling depan sebagai tampilan depan halaman mesin pencarian Google. 

Lalu, apa itu pacu jalur yang jadi Google Doodle hari ini? 

Tradisi pacu jalur

Tradisi Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung khas Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.

Perlombaan mendayung ini dilakukan oleh 50-60 orang sebagai anak pacu tergantung dari panjang perahu.

Perahu yang dipakai yaitu dari kayu gelondongan atau kayu utuh tanpa sambungan, masyarakat setempat menyebut perahu itu sebagai jalur.

Itulah asal mula nama pacu jalur.

Google Doodle, Pacu Jalur, google doodle hari ini, Apa Itu Pacu Jalur yang Jadi Google Doodle Hari ini?  Ini Sejarahnya., Tradisi pacu jalur, Sejarah Tradisi Pacu Jalur, Tugas anak pacu, Festival Pacu Jalur Selalu Ditunggu

Event pacu jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.

Sejarah Tradisi Pacu Jalur

Tradisi Pacu Jalur merupakan budaya yang sudah turun temurun diwariskan di Kuansing sejak lebih dari 100 tahun.

Jalur yang dulu hanya menjadi alat transportasi bagi masyarakat di Sungai Kuantan kemudian digunakan dalam perlombaan adu cepat yang membuatnya menarik.

Pada zaman penjajahan Belanda, Pacu Jalur dibuat untuk merayakan hari jadi Ratu Wilhelmina.

Setelah Indonesia merdeka, tradisi Pacu Jalur dilaksanakan untuk merayakan hari raya agama Islam seperti Idul Fitri di Riau.

Kini, tradisi Pacu Jalur diselenggarakan untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia.

Tugas anak pacu

Google Doodle, Pacu Jalur, google doodle hari ini, Apa Itu Pacu Jalur yang Jadi Google Doodle Hari ini?  Ini Sejarahnya., Tradisi pacu jalur, Sejarah Tradisi Pacu Jalur, Tugas anak pacu, Festival Pacu Jalur Selalu Ditunggu

Tim Pacu Jalur Putri Anggun Sibirang Tulang di Desa Banjar Padang, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuansing, Riau, saat melakukan latihan menjelang berlaga, Jumat (15/8/2025).

Puluhan orang yang disebut anak pacu berada di dalam perahu memiliki tugasnya masing-masing.

Tugas itu dibagi sebagai Tukang Concang yaitu komandan atau pemberi aba-aba, Tukang Pinggang atau juru mudi, dan Tukang Onjai yang pemberi irama di bagian kemudi dengan cara menggoyang-goyangkan badan.

Ada juga Tukang Tari yang membantu Tukang Onjai dalam memberi tekanan yang seimbang agar jalur dapat berjungkat-jungkit secara teratur dan berirama.

Pacu Jalur aan dimulai dengan dentuman meriam sebanyak tiga kali.

Dentuman pertama sebagai tanda untuk jalur-jalur menempatkan diri, dentuman kedua untuk posisi bersiap mengayuh dayung, dan dentuman ketiga untuk memulai perlombaan.

Konon, pemenang Pacu Jalur tidak ditentukan oleh jumlah atau kekuatan pendayung namun sisi magis dari kayu yang dijadikan jalur serta kemampuan pawang dalam mengendalikan jalur.

Festival Pacu Jalur Selalu Ditunggu

Pacu Jalur saat ini dikenal dan diadakan tiap tahun di Tepian Narosa, Teluk Kuantan.

Festival Pacu Jalur biasanya dihelat pada bulan Agustus, berdekatan dengan momen peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada perhelatan ini, biasanya masyarakat di daerah Kuansing dan sekitarnya akan berdatangan untuk menonton tradisi ini. 

Selain dapat menaikkan perekonomian setempat, hal ini juga dinilai dapat terus melestarikan tradisi.

Pacu Jalur yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kemendikbud.

Selain keseruan perlombaan mendayung, variasi kostum serta seruan dari peserta di setiap jalur juga menarik bagi wisatawan yang menonton.

Tak pelak jika pelaksanaan tradisi Pacu Jalur selalu disambut meriah oleh masyarakat Kuansing, wisatawan domestik, bahkan tersohor hingga mancanegara.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!