Google Search Kini Bisa Disetel Sesuai Selera Berita Pengguna

Google resmi meluncurkan Preferred Sources di layanan mesin pencari (search engine) Search pekan ini.
Fitur yang sudah diuji coba sejak Juni lalu ini memungkinkan pengguna memilih media atau penyedia berita favorit mereka.
Nantinya, artikel atau berita dari media tersebut akan bisa ditampilkan di bagian atas laman pertama hasil pencarian Google Search.
Dengan begitu, pengguna akan lebih mudah melihat berita dari sumber yang mereka percayai atau sukai.
Fitur Preferred Sources bisa ditemui ketika pengguna mencari sebuah topik yang sedang ramai diperbincangkan.
Biasanya, Google Search akan menampilkan label "Top Stories" di bagian atas laman pencarian untuk menampilkan beberapa berita yang ramai dibaca.
Nah, di sebelah kanan label Top Stories, terdapat tombol berlogo "bintang" yang bisa diklik pengguna, dan ini merupakan tombol Preferred Sources.
Setelah mengeklik tombol tersebut, pengguna bisa mencari penyedia berita atau media online favorit mereka sebanyak mungkin tanpa ada batas maksimal.
Jika sudah, pengguna bisa mengeklik tombol "Refresh results" untuk memperbarui hasil pencarian Google Search.
Nah, artikel atau berita dari sumber yang dipilih pengguna, terutama berita dengan topik yang sama dengan hasil pencarian, nantinya akan muncul tepat di bawah deretan berita yang ada di Top Stories.
Artinya, pengguna tak perlu repot-repot mengunjungi situs berita favorit mereka untuk mencari artikel dari topik yang ingin dibaca secara manual.
Fitur Preferred Sources baru tersedia di Google Search wilayah Amerika Serikat (AS) dan India saja. Google menjanjikan fitur ini akan tersedia secara luas, boleh jadi ke sejumlah wilayah lainnya dalam beberapa waktu ke depan.
"Kompensasi" dari AI Overviews?
Ilustrasi AI Overview Google.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TheVerge, Rabu (13/8/2025), fitur Preferred Sources hadir seakan sebagai "kompensasi" dari Google setelah fitur terbarunya, yaitu AI Overviews diterapkan di Search sejak Mei 2024 lalu.
Sederhananya, AI Overviews memungkinkan teknologi kecerdasan buatan (AI) merangkum hasil pencarian pengguna di laman teratas.
Sehingga, pengguna tak perlu menghabiskan waktunya untuk mengeklik tautan atau link sumber artikel dan berita.
AI Overviews ini tentunya mendapatkan banyak kritikan dari berbagai kantor berita, termasuk Wall Street Journal hingga The Verge.
Bahkan, ada satu laporan dari Pew Research yang menyebut bahwa fitur-fitur AI di Google memang berdampak pada traffic suatu website.
Nah, dengan Preferred Sources, Google seakan ingin para penerbit artikel dan berita ini tak perlu khawatir tentang jumlah kunjungan di website mereka.
Pasalnya, daftar artikel atau berita dari media tersebut akan tetap ditampilkan di bagian paling atas laman pencarian Google Search.
Namun tetap saja, hal ini hanya bisa terwujud apabila pengguna tersebut memilih penyedia berita atau media online itu ke daftar sumber favorit mereka.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!