3 Bulan Dirilis, AI Google Flow Cetak Pencapaian Baru

Google mengungkapkan bahwa alat (tools) pembuat video berbasis kecerdasan buatan (AI) miliknya, Google Flow telah menghasilkan lebih dari 100 juta video dalam tiga bulan.

Jumlah tersebut berhasil dicapai Google hanya sekitar tiga bulan setelah AI Flow diperkenalkan perusahaan dalam acara konferensi pengembang tahunan Google I/O 2025, yang digelar pada Mei lalu.

Google menyebut, AI Flow buatannya banyak digunakan pengguna untuk menciptakan berbagai jenis konten video, mulai dari film pendek sinematik, cerita pribadi, sampai video bermerek untuk kebutuhan promosi dan iklan. 

Google Flow pada dasarnya memang dirancang sebagai alat bantu berbasis AI yang menawarkan kemampuan untuk membuat video sinematik berdurasi delapan detik secara instan.

Cara pakai AI ini pun terbilang mudah, pengguna cukup memasukkan perintah (prompt). Nanti, perintah tersebut akan diproses secara otomatis oleh sistem untuk membuat video AI, lengkap dengan efek visual dan suara.

Saat ini, AI Google Flow resmi tersedia di 149 negara di seluruh dunia, dan baru bisa diakses oleh pengguna yang berlangganan paket Google AI Pro, AI Ultra, atau AI Ultra for Business. 

Kredit AI Google Flow ditingkatkan

Selain mengumumkan penggunaan AI Flow yang telah menghasilkan lebih dari 100 juta video AI, Google juga menyampaikan informasi lain terkait batas kredit alat AI mereka. Pengumuman ini diberikan sebagai bagian dari pembaruan layanan yang diberikan Google.

Google sebelumnya mengalokasikan AI Google Flow dengan batasan kredit AI tertentu untuk masing-masing pelanggan paketnya. Sebagai informasi, kredit AI ini diperlukan agar pengguna bisa membuat video dan mengunggah aset mereka di platform Flow.

Pelanggan AI Pro awalnya mendapatkan 1.000 kredit AI per siklus tagihan, sedangkan pelanggan AI Ultra menerima 12.500 kredit. Kini, kredit tersebut ditingkatkan Google menjadi 25.000 kredit per siklus, khusus untuk pelanggan AI Ultra.

Kredit tersebut akan mulai berlaku pada siklus penagihan berikutnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Neowin, Rabu (20/8/2025).

Tampilan antarmuka Flow, AI yang bisa bikin video sinematik dengan perintah teks.

Google juga menjelaskan bahwa peningkatan kredit AI ini turut bakal diluncurkan untuk pengguna Workspace dalam beberapa hari ke depan. Kredit yang sama juga akan diterapkan Google di alat AI lain mereka yang bernama Whisk. 

Untuk diketahui, Whisk merupakan AI yang memungkinkan pengguna membuat konten dari prompt berupa teks atau gambar. Adapun ketersediaannya saat ini masih terbatas di beberapa negara tertentu saja. 

Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang belum termasuk dalam daftar ketersediaan tersebut. Namun ke depan, alat AI buatan Google itu rencananya akan diperluas ke 77 negara lain. 

Cara pakai Google Flow

Pada Juli lalu, Google resmi memperluas ketersediaan AI Google Flow ke Indonesia. Sebelumnya saat pertama kali diluncurkan, AI ini hanya tersedia secara terbatas bagi pengguna Amerika Serikat (AS) saja.

Flow bisa diakses di laman http://flow.google/. Di sana, pengguna bisa membuat masuk dengan akun Google mereka untuk langsung membuat video berdasarkan gambar atau prompt yang diinginkan.

Dengan Flow, pengguna bisa membuat video dari gambar atau teks berdurasi sekitar delapan detik. Mereka juga bisa mengatur sudut (angle) pengambilan gambar, serta menambahkan efek suara, musik latar, hingga narasi atau dialog untuk membuat video sekreatif mungkin.

Ketika video sudah jadi, pengguna juga bisa menyunting video tersebut berkali-kali dan menambahkan elemen atau efek ekstra supaya video sesuai dengan apa yang pengguna mau, salah satunya lewat fitur Frames to Video.

Seperti disinggung di atas, untuk menggunakan tool AI ini, pengguna harus membeli satu dari dua layanan berlangganan Google, yaitu Google AI Pro atau Google AI Ultra. 

Di Indonesia, Google AI Pro dibanderol dengan harga Rp 309.000 per bulan, sedangkan harga berlangganan Google AI Ultra adalah Rp 3.849.000 per bulan.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!