Deretan Perusahaan Global yang Dukung Kejahatan Israel Atas Gaza Palestina: Dari Google hingga McDonald's

Kekuatan Israel di Arab, 1. Google dan Amazon, 2. HP (Hewlett-Packard), 3. Airbnb, 4. Caterpillar, 5. Elbit Systems, 6. McDonald’s (Franchise di Israel), 7. Starbucks, 8. Facebook (Meta), 9. Intel
Kekuatan Israel di Arab

Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, khususnya di wilayah Gaza, telah menarik perhatian dunia internasional. Tidak hanya negara, sejumlah perusahaan besar dunia juga ikut menjadi sorotan. Banyak di antaranya dituduh mendukung tindakan Israel yang dinilai merugikan warga sipil Palestina. Dukungan tersebut bisa berbentuk teknologi, logistik, hingga bantuan ekonomi atau militer, meskipun sering kali tidak diakui secara terbuka oleh perusahaan yang bersangkutan.

Berikut ini adalah deretan perusahaan global yang kerap dikritik dan bahkan menjadi target kampanye boikot karena dugaan keterlibatan dalam mendukung Israel, baik secara langsung maupun tidak langsung.

1. Google dan Amazon

Dua raksasa teknologi ini bekerja sama dalam sebuah proyek besar bernama Project Nimbus, sebuah kontrak bernilai $1,2 miliar dengan pemerintah Israel. Proyek ini bertujuan menyediakan layanan cloud computing bagi militer dan lembaga pemerintah Israel.

Meskipun bersifat teknis, proyek ini menuai banyak kritik karena dianggap dapat digunakan untuk memantau warga Palestina dan memperkuat sistem pengawasan terhadap populasi yang sudah rentan. Bahkan, sejumlah karyawan mereka sendiri sempat memprotes proyek ini secara terbuka.

2. HP (Hewlett-Packard)

HP juga menjadi sorotan karena disebut sebagai penyedia sistem teknologi biometrik yang digunakan oleh pemerintah Israel untuk mengontrol akses dan identitas di wilayah pendudukan, seperti Tepi Barat dan Gaza.

3. Airbnb

Platform penyewaan rumah ini sempat menawarkan listing properti di permukiman ilegal Israel yang dibangun di atas tanah Palestina. Setelah mendapat kecaman internasional, Airbnb pernah menarik daftar tersebut, namun kemudian membatalkan keputusannya.

Langkah tersebut menuai gelombang kritik baru dan memperkuat citra Airbnb sebagai platform yang dianggap tidak sensitif terhadap isu kemanusiaan di Palestina.

4. Caterpillar

Perusahaan alat berat ini dituding memasok eksavator dan alat penghancur bangunan yang digunakan oleh militer Israel untuk merobohkan rumah-rumah warga Palestina, khususnya di Gaza dan Tepi Barat.

Human Rights Watch dan sejumlah organisasi hak asasi manusia lainnya menyebut Caterpillar telah menyediakan peralatan yang digunakan untuk pelanggaran HAM, meskipun perusahaan berdalih bahwa penjualan dilakukan secara legal melalui kontrak resmi.

5. Elbit Systems

Elbit adalah perusahaan pertahanan asal Israel yang terlibat langsung dalam penyediaan drone, sistem senjata, dan teknologi pengawasan untuk militer Israel. Karena keterlibatan langsung ini, Elbit menjadi salah satu target utama dalam kampanye boikot internasional.

Banyak negara Eropa, termasuk Norwegia dan Irlandia, bahkan telah menghentikan investasi publik di perusahaan ini karena alasan etis.

6. McDonald’s (Franchise di Israel)

Restoran cepat saji ini menjadi sorotan setelah franchise McDonald’s di Israel diketahui menyumbangkan makanan kepada tentara Israel selama konflik terbaru di Gaza.

Akibatnya, McDonald's di berbagai negara Muslim, termasuk Indonesia dan Malaysia, mendapat seruan boikot dari masyarakat yang mengecam tindakan tersebut sebagai bentuk keberpihakan.

7. Starbucks

Meskipun tidak lagi beroperasi di Israel sejak tahun 2003, Starbucks tetap menjadi sasaran boikot karena pernyataan sikap dari salah satu pendirinya yang pernah menunjukkan dukungan terhadap Israel secara terbuka.

Isu ini kembali mencuat karena kampanye di media sosial, meskipun perusahaan membantah keterlibatan langsung dalam konflik.

8. Facebook (Meta)

Perusahaan teknologi ini juga dituduh melakukan sensor terhadap konten pro-Palestina, termasuk menurunkan visibilitas tagar, membatasi akun aktivis, dan bahkan menghapus konten yang mengkritik Israel.

Meta menjelaskan bahwa semua keputusan tersebut didasarkan pada pedoman komunitas, namun banyak pihak menilai ada standar ganda dalam penerapannya.

9. Intel

Sebagai salah satu investor terbesar di sektor teknologi Israel, Intel memiliki pusat R&D besar di negara tersebut. Banyak yang menuding bahwa kehadiran Intel memperkuat ekonomi Israel secara signifikan, khususnya dalam teknologi militer.

Meski tidak secara langsung terlibat dalam konflik, dukungan ekonomi seperti ini tetap dipersoalkan oleh para aktivis pro-Palestina.


Kampanye BDS dan Seruan Boikot

Berbagai organisasi masyarakat sipil mendukung gerakan BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) yang menyerukan boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang dianggap mendukung pendudukan Israel atau mengambil keuntungan dari konflik.

Beberapa nama lain yang masuk dalam daftar pantauan BDS meliputi:

  • Puma, yang menjadi sponsor tim nasional Israel.

  • AXA, perusahaan asuransi yang berinvestasi di industri pertahanan.

  • Siemens dan Volvo, yang dituduh menyediakan peralatan atau teknologi di wilayah pendudukan.

Meskipun banyak dari perusahaan di atas membantah keterlibatan langsung dalam konflik Palestina-Israel, opini publik dan tekanan dari masyarakat global semakin kuat. Masyarakat kini semakin sadar bahwa keputusan konsumsi mereka dapat menjadi bagian dari perjuangan kemanusiaan.