HUT ke-80 RI, "Aura Farming" Pacu Jalur Tampil di Halaman Depan Google

Google, Google Doodle, doodle, doodle hari ini, doodle aura farming, doodle hut kemerdekaan indonesia, goodle doodle hut ke 80 RI, HUT ke-80 RI,

Ada yang berbeda saat mengakses halaman Google.com dan Google.co.id hari ini, Minggu (17/8/2025). Logo Google yang biasanya menghiasi halaman tersebut diganti dengan Doodle atau ilustrasi "Aura Farming".

Google Doodle tersebut dibuat untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Menampilkan ilustrasi tradisi lomba balap perahu Pacu Jalur, Google Doodle ini menampilkan fenomena yang belakangan viral di media sosial.

Doodle ini dibuat oleh seniman tamu asal Bandung, Wastana Haikal. Tulisan "Google" di halaman tersebut tampak dibuat menyerupai kumpulan awan.

Tampak beberapa ilustrasi orang tengah mengayuh perahu Jalur menggunakan pakaian adat yang berbeda-beda. Di bagian depan Jalur, terlihat ilustrasi anak yang menari dan mengatur ritme kayuhan. 

Google menjelaskan, karya tersebut tidak hanya memperingati momen bersejarah Proklamasi 17 Agustus 1945 yang dibacakan Presiden Soekarno, tetapi juga menyoroti kekayaan budaya Nusantara.

"Pada hari ini di tahun 1945, presiden pertama Indonesia membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia kepada dunia, memulai gerakan kemerdekaan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun," tulis Google. 

Biasanya, perayaan Hari Kemerdekaan diwarnai dengan upacara pengibaran bendera, parade, hingga pertunjukan musik. Namun, tahun ini Google memilih menampilkan Pacu Jalur, sebuah festival balap perahu tradisional dari Riau yang tengah mendapat sorotan publik.

Popularitas Pacu Jalur semakin meningkat sejak Juni 2025, setelah viral video seorang “anak perahu” yang berperan sebagai tukang tari.

Ia menari dan melakukan gerakan-gerakan di haluan sambil disebut untuk memberi semangat dan mengatur ritme kayuhan timnya. Aksi ini kemudian dikenal dengan istilah “Aura Farming” di jagat maya.

Perahu Jalur sendiri memiliki keunikan. Biasanya dibuat dari satu batang pohon utuh tanpa pemotongan atau penyambungan. Proses pembuatannya sakral dan diakhiri dengan upacara besar sebagai bentuk penghormatan pada roh pohon.

Dalam perlombaan, satu perahu bisa diisi 50 hingga 60 orang. Mereka terdiri atas pendayung, juru mudi, serta penari di bagian depan yang mengatur irama kayuhan. Tak jarang penari ini tampil dengan gaya khas seperti mengenakan kacamata hitam.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!