Bendera Bajak Laut Topi Jerami Vs Merah Putih, Penghinaan atau Ekspresi Gaya Baru?

Bendera Bajak Laut Topi Jerami Vs Merah Putih, Penghinaan atau Ekspresi Gaya Baru?

Perayaan HUT ke-80 RI diwarnai kontroversi setelah pengibaran bendera anime One Piece viral di media sosial. Insiden ini memicu beragam tanggapan, khususnya terkait kepatutan penyandingannya dengan bendera Merah Putih.

Warga Jakarta Selatan, Nugroho (36), berpendapat bahwa bendera Merah Putih sebagai simbol negara harus dihormati dan diposisikan lebih tinggi.

"Pengibaran bendera One Piece seolah tidak menghormati simbol negara, apalagi jika dipasang sejajar atau lebih mencolok dari Merah Putih di ruang publik," ungkap Nugroho.

Ia menambahkan bahwa tindakan tersebut bisa berimplikasi hukum jika terbukti bertujuan menghina simbol negara, dan menegaskan pentingnya menjaga etika bernegara saat mengibarkan bendera selain Merah Putih.

Sebaliknya, Budiman (42), warga Tangerang yang berprofesi di bidang periklanan, melihat fenomena ini sebagai manifestasi kebebasan berekspresi dan kepedulian generasi muda.

Ia menganggap bahwa generasi muda yang tumbuh di era digital memiliki identitas yang lebih fleksibel, dan pengibaran bendera One Piece ini bisa diartikan sebagai bentuk solidaritas terhadap bangsa, bukan hanya sekadar pengakuan simbol negara.

Budiman berharap generasi muda dapat menyeimbangkan ekspresi budaya pop dengan penghormatan terhadap simbol negara, serta pemerintah mampu menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan penghormatan simbol negara demi menjaga identitas kebangsaan.