HUT Ke-58 ASEAN, WNI Bisa Bolak-balik China dengan Visa 5 Tahun

Visa ASEAN, Peringatan HUT ASEAN, visa asean adalah, hut ke 58 asean, HUT Ke-58 ASEAN, WNI Bisa Bolak-balik China dengan Visa 5 Tahun

Hari Ulang Tahun (HUT) ASEAN ke-58 diperingati pada Jumat (8/8/2025). ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara yang kini beranggotakan 10 negara, termasuk Indonesia.

Seperti dikutip Antara, Jumat, rencananya akan bertambah satu lagi anggota resmi ASEAN, yakni Timor Leste pada akhir tahun 2025.

Perayaan HUT ke-85 ASEAN dengan tema "Towards Inclusive & Sustainable ASEAN Future" akan digelar di dua kota, yaitu Jakarta, Indonesia dan Osaka, Jepang.

Sebelum peringatan ulang tahunnya kali ini, 10 negara ASEAN telah mendapat keuntungan baru berupa Visa ASEAN dari China.

Apa itu Visa ASEAN?

Visa ASEAN merupakan visa multiple entry yang berlaku selama lima tahun. Visa ini diberikan oleh pemerintah China kepada 10 negara Asia Tenggara, ditambah Timor Leste.

Diberitakan Kompas.com, Jumat (6/6/2025), Visa ASEAN memungkinkan para warga Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya berkunjung dan tinggal di China selama maksimum 180 hari atau enam bulan.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (3/6/2025).

"China telah meluncurkan 'visa ASEAN' bagi 10 negara anggota ASEAN dan pengamat Timor-Leste. Program baru ini menawarkan visa kunjungan 'multi-entry' selama lima tahun bagi pemohon yang memenuhi syarat dan berkunjung ke China untuk tujuan bisnis," ujar Lin Jian.

Siapa yang berhak menerima Visa ASEAN?

Kesepuluh negara anggota ASEAN yang bisa mengajukan Visa ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, ditambah dengan Timor Leste.

Visa ASEAN juga berlaku untuk pasangan dan anak-anak pemohon visa. Adapun pemohon visa dan anak-anaknya bisa masuk ke China selama lima tahun tanpa perlu mengajukan permohonan visa yang baru.

Jika pengajuan visa disetujui, pemohon visa bisa mendapatkan masa tinggal maksimum dengan Visa ASEAN tersebut.

"Bagi siapa pun yang memiliki pertanyaan lebih rinci mengenai visa ke China, dapat menghubungi perwakilan diplomatik dan konsuler kami di negara masing-masing," kata Lin Jian.

Mengapa China memberikan Visa ASEAN?

Lin Jian menuturkan, China dan ASEAN telah mengembangkan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama dan mencapai kemajuan penting dalam membangun rumah yang damai, aman, makmur, indah, dan bersahabat.

"Kunjungan antara masyarakat China dan negara-negara Asia Tenggara berlangsung secara intensif. Ada harapan bersama untuk semakin mempermudah perjalanan antara China dan ASEAN," ungkap dia.

Sebelumnya, kata Lin Jian, sudah ada fasilitas bebas visa antara China dan sejumlah negara di Asia Tenggara meliputi Singapura, Thailand, dan Malaysia, serta program “visa Lancang-Mekong" China untuk negara-negara di sepanjang Sungai Mekong.

"Jumlah negara yang diberikan akses bebas visa unilateral ke China telah menjadi 43 negara. 'Daftar bebas visa' yang terus bertambah menunjukkan tekad kuat China dalam memperluas keterbukaan tingkat tinggi," tutur Lin Jian.

Berbagai langkah yang telah diambil China untuk memudahkan perjalanan lintas batas itu merupakan bagian dari tindakan konkret China untuk menciptakan ekonomi global yang terbuka.

Belum lagi, pada kuartal pertama tahun ini, China menerima lebih dari sembilan juta kunjungan warga negara asing, naik lebih dari 40 persen dari tahun ke tahun dan dalam empat bulan pertama.

Lebih dari 18.000 perusahaan dengan investasi asing didirikan di China, naik 12,1 persen dari tahun ke tahun.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa China akan terus meningkatkan kebijakan masuk dan menambahkan lebih banyak negara ke dalam daftar bebas visa.

"Kami menyambut lebih banyak teman asing untuk mengunjungi China, kami berkomitmen untuk lebih terbuka dan bekerja sama lebih dalam demi kesejahteraan bersama dengan seluruh dunia," pungkas dia.

Untuk diketahui, sebelumnya China mengumumkan kebijakan bebas visa terhadap enam negara Teluk yang menjadi anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yaitu Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

China juga mengumumkan kebijakan bebas visa terhadap pemegang paspor biasa dari Brazil, Argentina, Chili, Peru, dan Uruguay.

Menurut Badan Administrasi Imigrasi Nasional China, orang asing yang datang ke China dengan memanfaatkan fasilitas bebas visa pada 2024 mencapai 20,1 juta orang atau meningkat 112,3 persen dibanding 2023.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!