Visa Kedaluwarsa Sejak 8 Tahun, Perempuan Rusia Ajak 2 Anaknya Tinggal di Gua di India

Visa Kedaluwarsa Sejak 8 Tahun, Perempuan Rusia Ajak 2 Anaknya Tinggal di Gua di India

perempuan asal Rusia berusia 40 tahun dan dua putrinya ditemukan tinggal di dalam sebuah gua di perbukitan Ramateertha, Kota Gokarna, Karnataka, India.

Perempuan tersebut diidentifikasi sebagai Nina Kutina alias Mohi. Ia diketahui telah hidup hampir sepenuhnya terisolasi selama hampir dua minggu. Menurut polisi, ia datang ke India dengan visa bisnis yang telah kedaluwarsa sejak 2017.

Bersama dua putrinya, Preya, 6, dan Ama, 4, Nina menempuh perjalanan dari Goa menuju Gokarna, sebuah kota spiritual di pesisir yang dikenal karena akar religius dan meditatifnya yang mendalam. Keluarga tersebut kemudian tinggal di dalam gua alami yang tersembunyi di antara hutan lebat dan medan terjal. Nina mengubah gua itu menjadi tempat spiritual, menempatkan patung Rudra dan mendedikasikan hari-harinya untuk ritual pemujaan dan meditasi.

Seperti dilansir Hindustan Times, petugas menemukan gua tempat Nina dan anak-anaknya tinggal saat menggelar patroli rutin pada Jumat (11/7). Patroli digelar setelah kejadian longsor di kawasan tersebut. Inspektur Polisi Sridhar dan timnya melihat pakaian tergantung di luar gua saat patroli di Bukit Ramatirtha. Setelah menembus semak-semak tebal, mereka menemukan Nina bersama dua anaknya di dalam gua.

“Tim patroli kami melihat sari dan pakaian lain dijemur di luar gua di Bukit Ramatirtha. Saat mendekat, mereka menemukan Nina bersama anak-anaknya,” kata Kepala Polisi Distrik Uttara Kannada M Narayana.

Nina mengatakan kepada polisi bahwa ia sedang melakukan meditasi dan ritual Hindu di dalam gua. “Cukup mengejutkan bagaimana dia dan anak-anaknya bisa bertahan hidup di hutan dan apa yang mereka makan. Untungnya, tidak terjadi sesuatu yang buruk kepada mereka,” tambah Narayana.

Menurut pejabat kepolisian India, Nina dan anak-anaknya tidur di atas lembaran plastik dan makan mi instan. Awalnya, Nina mengaku paspor dan visanya hilang di hutan, tapi polisi kemudian menemukan dokumen tersebut di dekat gua.

Tinggal Berpindah-Pindah

Penemuan Nina Kutina pada 9 Juli memunculkan pertanyaan yang lebih besar: di mana ia berada selama sembilan tahun terakhir sejak tiba di India? Pertanyaan ini mulai coba diurai polisi dan pejabat pemerintah melalui dokumen serta wawancara dengan dirinya.

Seperti dikabarkan The New York Post, Nina masuk ke India pada 2016 dengan visa bisnis berdurasi enam bulan. Ia melakukan perjalanan ke Goa, sebuah negara bagian yang terkenal akan pantainya yang indah dan banyak didatangi wisatawan asing yang mencari pengalaman meditasi, yoga, dan koneksi spiritual.

Ia tinggal melebihi masa berlaku visanya selama satu tahun, tapi diizinkan untuk meninggalkan India oleh pejabat pemerintah di Goa pada April 2018. Ia kemudian melakukan perjalanan ke Nepal, yang juga merupakan destinasi populer bagi pelancong spiritual, dengan menggunakan visa turis 90 hari. Nina meninggalkan negara tersebut pada September, sesuai dengan cap pada paspor lamanya yang ditemukan di antara barang-barangnya di gua.

Menurut pejabat intelijen India, Nina telah kembali ke India sejak awal 2020, masuk kembali dengan visa turis multi-entry. Berdasarkan catatan pemerintah, ia datang bersama dua anak laki-laki dan satu anak perempuan.

Anak laki-lakinya yang tertua diketahui meninggal dalam kecelakaan motor pada usia 21 tahun tahun lalu, sedangkan keberadaan anak laki-laki yang lebih muda, yang kini berusia 11 tahun, masih belum diketahui. Anak perempuannya yang berusia 6 tahun lahir di Ukraina, sedangkan yang lebih kecil lahir di India.

Selama tinggal di Goa, Nina bekerja sebagai pengajar bahasa dan sastra Rusia. “Ia telah melakukan perjalanan sekitar tiga jam dari Goa ke Gokarna beberapa kali di masa lalu," kata Narayana memberikan rincian mengenai perjalanannya.

“Dia sudah pernah tinggal di gua itu setidaknya empat kali,” ujar Narayana.

Ngaku Bahagia Tinggal di Gua

Dalam wawancara dengan kantor berita ANI, Nina membela keputusannya untuk hidup di alam bersama putrinya, menggambarkan kehidupan yang diisi dengan berenang di air terjun, melukis, dan membuat kerajinan tanah liat.

“Kami punya banyak pengalaman hidup di alam, di hutan. Kami tidak mati. Saya tidak membawa anak-anak saya ke hutan untuk mati. Mereka tidak merasa menderita. Mereka sangat bahagia,” ujar Nina kepada ANI dalam bahasa Inggris, sambil duduk bersama anak-anaknya di dalam mobil.

Pejabat kini mengambil langkah untuk memulangkan Nina dan anak-anaknya ke Rusia meskipun anak-anaknya tidak memiliki paspor. Mereka telah dipindahkan ke fasilitas detensi khusus untuk warga asing ilegal di India.(dwi)