Top 7+ Tahun Tinggal di Gua Bersama Dua Anak, Warga Rusia Nina Kutina Akan Dideportasi dari India

Seorang warga negara Rusia, Nina Kutina (40), ditemukan tinggal di sebuah gua terpencil bersama dua anak perempuannya di kawasan dekat Gokarna, Karnataka, India.
Temuan ini memicu perhatian luas dari aparat kepolisian dan otoritas imigrasi India setelah diketahui bahwa visa Kutina telah kedaluwarsa sejak bertahun-tahun lalu.
Menurut keterangan polisi setempat, Nina Kutina sebelumnya sempat mengirimkan pesan emosional melalui WhatsApp kepada temannya dan seorang polisi.
Dalam pesan yang ditulis dalam bahasa Rusia itu, ia menyampaikan bahwa kehidupannya yang damai di hutan kini telah berakhir.
"Tidak sekali pun seumur hidup kami ada ular yang pernah menyakiti kami. Tidak ada satu pun hewan yang menyerang kami. Selama bertahun-tahun, satu-satunya hal yang kami takuti adalah manusia,” tulis Kutina.
Visa Kedaluwarsa Sejak 2017
Berdasarkan hasil penyelidikan, Kutina pertama kali tiba di India dengan visa bisnis yang berlaku dari 18 Oktober 2016 hingga 17 April 2017.
Setelah melewati batas waktu izin tinggal, ia sempat diberikan izin keluar oleh Kantor Registrasi Regional Orang Asing (FRRO) di Panaji, Goa, pada 19 April 2018.
Namun, alih-alih kembali ke negara asalnya, Kutina justru bepergian ke Nepal dan meninggalkan wilayah India pada 8 September 2018. Ia kemudian kembali masuk ke India dan sejak saat itu tinggal secara sembunyi-sembunyi di dalam gua bersama dua anaknya.
“Perempuan asing tersebut dan kedua putrinya yang masih kecil kini telah ditampung dengan aman di Pusat Penerimaan Perempuan di Karwar di bawah naungan Departemen Perempuan dan Kesejahteraan Anak,” ujar Kepala Polisi Distrik Uttara Kannada, Narayana M.
Kehidupan di Gua yang Dianggap Damai
Dalam pesannya, Kutina menyatakan bahwa ia lebih merasa aman tinggal di gua daripada berada di lingkungan masyarakat.
Ia menyebut rumah-rumah permanen justru memiliki risiko yang sama seperti gua, termasuk keberadaan ular berbisa dan kebocoran air hujan.
“Saya bisa mendengar air hujan mengalir melalui dinding rumah. Jika hujan terus berlanjut, dinding akan mulai bocor. Sama seperti di dalam gua. Ular bisa merayap masuk ke dalam rumah, ke toilet, kamar mandi, dapur, bahkan mangkuk toilet,” tulisnya.
Ia juga menolak anggapan bahwa anak-anaknya tidak aman tinggal di hutan, dan menyebut konsep perlindungan anak sebagai sesuatu yang “omong kosong belaka”.
“Di rumah mewah mereka, sama seperti di dalam gua. hanya lebih buruk. Karena selain masalah yang sama, ada tumpukan hal negatif, bukan positif. Dan kedua tumpukan itu sangat besar,” lanjutnya.
Kepolisian menilai bahwa Kutina mengalami kekecewaan mendalam terhadap manusia, meski tetap menunjukkan sisi spiritualitas yang kuat.
“Ia tampak sangat kecewa dengan manusia, namun tetap berbelas kasih dan memiliki landasan spiritual,” ujar Narayana.
Polisi menyatakan bahwa kedua anak Kutina lahir saat ia tinggal secara ilegal di India. Namun, hingga saat ini, belum ada informasi mengenai identitas atau keberadaan ayah dari anak-anak tersebut.
Pihak kepolisian juga sedang menyelidiki apakah Kutina sempat menerima perawatan medis saat proses persalinan berlangsung di tempat persembunyiannya.
Sementara itu, sejumlah ahli hukum menilai bahwa proses deportasi warga asing seperti Kutina tidak akan berjalan mudah. Selain memerlukan waktu yang lama, proses ini juga diperkirakan akan memakan biaya besar karena tidak ada jaminan bahwa pemerintah India maupun pemerintah Rusia akan menanggung biaya perjalanan pulang bagi Kutina dan anak-anaknya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wanita Rusia dan 2 Putrinya Ditemukan Tinggal 7 Tahun di Dalam Gua India