Restoran Unik di Yordania, Makan di Gua Berusia 60 Juta Tahun

Sebuah gua berusia sekitar 60 juta tahun di Yordania disulap menjadi restoran, tempat bersantap dengan nuansa kehidupan pada zaman batu.
Dilansir dari Global Times, restoran gua bernama tersebut terletak di pusat Kota Marabahan, sekitar 30 kilometer dari Amman, ibu kota Yordania.
Restoran ini dikelola oleh George Haddadin, seorang warga Yordania berusia 69 tahun.
Saat melangkah masuk ke dalam gua, pengunjung akan disuguhkan dengan lorong menurun yang akan membawa mereka ke dalam restoran.
Konon, menurut penelitian beberapa ahli, gua tersebut pertama kali dihuni oleh manusia selama Zaman Batu.
Menurut informasi dari Haddadin, yang juga seorang ahli geofisika dan mantan ketua Asosiasi Geolog Yordania, gua tersebut dulu ditemukan secara kebetulan.
Ia mengatakan situs tersebut dulu digunakan sebagai area parkir di belakang rumah keluarganya. Pada tahun 2008, beberapa batu persegi panjang di dekat lubang di tanah menarik perhatiannya.
Sehingga, ia memulai usaha penggaliannya yang hampir tujuh tahun dan menemukan beberapa ukiran kuno.
"Ada kesamaan antara geofisika dan penemuan sejarah serta peradaban yang ada di sini. Mentransfer data fisik ke model geologi seperti melakukan penggalian dan mengenali periode serta bagaimana budaya pada masa itu," kata Haddadin, dikutip dari Global Times, Kamis (10/7/2025).
Berkat hadirnya restoran gua ini, Haddadin berharap lebih banyak orang Yordania dan wisatawan tertarik menjelajahi sejarah dan peradaban yang telah ada di gua-gua dan daerah sekitarnya selama berabad-abad.
Alhasil, ia memutuskan untuk mengubah gua tersebut menjadi restoran dengan pencahayaan redup dan suasana yang tenang.
"Ini bukan investasi bisnis yang bagus, tetapi aset yang tak ternilai bagi sejarah. Saya menganggapnya sebagai kewajiban untuk menyadarkan orang-orang yang pernah berkunjung ke sini akan sejarah dan peradaban sebelumnya," ujarnya.
Ia mengatakan, para pengunjung sering mengatakan kepadanya bahwa mereka merasakan kehangatan dan keamanan di restoran, yang ia yakini juga dirasakan oleh para leluhur yang memasuki goa untuk berlindung pada zaman dahulu.
Menurutnya, goa dapat menjamin keselamatan, dan api di dalam gua dapat menjamin kehangatan.
"Itu museum, seperti sekolah sejarah dan peradaban, bukan restoran sebenarnya," katanya.
Sebagai informasi, restoran tersebut dibuka kembali beberapa bulan setelah ditutup selama setahun akibat pandemi COVID-19.
Di dalam restoran, Haddadin memasang lantai kaca tembus pandang untuk melestarikan kondisi alami goa sekaligus memberikan pengalaman bersantap unik bagi pengunjung.